Dari Mesir Sampai Meksiko: Sukarno Dijadikan Nama Jalan hingga Taman

13 Oktober 2021 20:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Pertama Indonesia Sukarno. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Pertama Indonesia Sukarno. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Presiden pertama Indonesia, Ir Sukarno, merupakan tokoh melegenda yang disegani dunia. Jejak perjuangannya semasa hidup menorehkan kesan mendalam; hingga diabadikan ke dalam nama jalan, plaza, dan monumen di sejumlah negara.
ADVERTISEMENT
Turki akan menjadi negara keempat yang menganugerahkan nama jalan di ibu kotanya, Ankara, dengan nama Sukarno. Kabar ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno L Marsudi pada Selasa (12/10).
“Selain itu, pemerintah Turki juga menganugerahkan nama jalan di depan kantor KBRI Ankara yang baru dengan nama Jalan Ahmet Sukarno,” ujar Menlu Retno dalam jumpa pers, Selasa (12/10).
Selain Turki, tiga negara sudah lebih dulu menamai jalanan besar mereka dengan nama Sukarno. Mereka adalah Mesir, Maroko, dan Pakistan.
Tak hanya jalanan dan plaza, sang proklamator Indonesia juga diabadikan ke dalam monumen khusus di dua negara: Aljazair dan Meksiko.
Pemandangan menara dan rumah dari atas gerbang Bab al-Zuweila yang berusia hampir 1.000 tahun di Kairo, Mesir. Foto: Amr Abdallah Dalsh/REUTERS

Mesir

Terletak di kawasan Kit-Kas Agouza Geiza, pinggiran Kota Kairo, Mesir, nama Sukarno terpampang di papan penunjuk jalan. Lengkapnya, nama jalan itu adalah Ahmed Sokarno St.
ADVERTISEMENT
Pemberian nama itu didasari oleh kedekatan antara kedua negara. Mesir diketahui merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1945.
Mengapa nama ‘Ahmed’ disematkan pada nama jalan tersebut? Di dunia Arab dan sejumlah negara mayoritas Islam, Sukarno kerap dipanggil dengan sebutan Ahmet atau Ahmad Sukarno. Pemberian nama itu pertama kali dimunculkan oleh mahasiswa Indonesia di Mesir pada era 1940-an setelah kemerdekaan.
Penambahan nama tersebut menjadi penanda bagi negara-negara mayoritas Islam dunia, Sukarno adalah seorang pemeluk Islam.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berfoto di Rue Soukarno (Jalan Soekarno) di Rabat saat kunjungan kerja ke Maroko pada 18 April 2018. Foto: Susylo Asmalyah/ANTARA

Maroko

Maroko merupakan salah satu negara sahabat Indonesia. Sebagai salah satu token atau tanda hubungan baik, keduanya saling "bertukar" nama jalanan.
Negara Timur Tengah itu menamai jalan di pusat ibu kotanya, Rabat, dengan nama "Rue Soukarno". Jalan ini menjadi penghubung utama ibu kota dan diresmikan pada 2 Mei 1960 oleh Sukarno sendiri.
ADVERTISEMENT
Sedangkan di Indonesia, salah satu jalanan besar di Ibu Kota Jakarta diberi nama Jalan Casablanca. Nama ini diambil dari nama kota terbesar Maroko, Kota Casablanca, yang juga merupakan sister city atau kota kembar Jakarta.

Pakistan

Di Pakistan, Sukarno diabadikan ke dalam nama dua plaza (taman) besar di dua kota berbeda: Kota Lahore dan Peshawar.
Soekarno Square Khyber Bazar (kini Soekarno Chowk) berlokasi di Kota Peshawar, sedangkan Soekarno Bazar terletak di Lahore.
Penganugerahan nama ini didasari oleh kedekatan Bapak Bangsa Indonesia dan Pakistan: Sukarno dan Muhammad Ali Jinnah.
Hubungan baik antara kedua negara diperkuat dengan bantuan RI kepada Pakistan ketika terjadi konflik Pakistan-India pada 1965. Saat itu, Indonesia mengirimkan pasukannya untuk membantu patroli di laut selatan Pakistan.
Monumen Soekarno di Ibukota Aljazair, Alger. Foto: Kemlu RI

Aljazair

Aljazair, negara mayoritas Muslim di Afrika Utara ini, merupakan salah satu negara sahabat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu bentuk apresiasi dan kekaguman terhadap presiden pertama RI, Aljazair menjadi lokasi berdirinya Monumen Sukarno. Monumen ini diresmikan pada 18 Juli 2020 lalu.
Menurut Kemlu Aljazair, Sukarno sangat berjasa dalam menginspirasi pendeklarasian kemerdekaan Aljazair pada Konferensi Asia-Afrika pada 1956 silam.
Monumen yang dibangun di Ibu Kota Alger, Aljazair, ini didesain oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Sedangkan patung Sukarno di monumen tersebut merupakan karya pematung kontemporer Indonesia, Dolorosa Sinaga.
Taman Soekarno yang berlokasi di Mexico City, Meksiko. Foto: Kemlu RI

Meksiko

Mexico City, Meksiko, menjadi saksi berdirinya Taman Sukarno (Parque Sukarno) seluas 2.500 m2.
Taman ini diresmikan pada 26 September 2019 lalu oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Menko PMK) saat itu, Puan Maharani, dan Wali Kota Venustiano Carranza, Julio Cesar Moreno.
ADVERTISEMENT
Di taman ini, berdiri patung Sukarno setinggi 3 meter, mural Sukarno dengan eks Presiden Meksiko Mateo Lopez setinggi 4 meter, dan tulisan 3 dimensi “Parque Soekarno” setinggi 1 meter.
Pembangunan taman ini merupakan penanda dari sejarah dan hubungan baik antara Indonesia dan Meksiko.
Menurut Julio Moreno, monumen Sukarno ini merupakan kebanggaan bagi kotanya. Sebab, Sukarno dipandang sebagai tokoh besar yang sangat berjasa dalam mengakhiri penjajahan di Indonesia.