Daripada Percaya Mitos Baju Hijau di Parangtritis, Turis Diminta Patuh Petugas

1 Mei 2023 17:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anak kecil bermain air di Pantai Cemoro Sewu, Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (31/5/2022). Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak kecil bermain air di Pantai Cemoro Sewu, Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (31/5/2022). Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kecelakaan laut di pantai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih terjadi di musim libur Lebaran tahun ini. Sementara, di media sosial masih ada pula netizen yang membahas soal mitos dilarang berbaju hijau ketika di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul.
ADVERTISEMENT
"Kalau itu saya nggak tahu soal baju hijau itu. Anggota saya juga pakai baju hijau di sana," kata Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad dihubungi, Senin (1/5).
Dibanding menyoalkan mitos tersebut, Noviar meminta masyarakat untuk berhati-hati dan senantiasa mematuhi imbauan dari petugas Satlinmas maupun relawan di sana.
"Sudah ada bendera larangan untuk renang, ya jangan berenang di situ," katanya.
Sampai saat ini, menurut Noviar masih banyak wisatawan yang tak mendengarkan imbauan petugas. Mereka tetap nekat meski ada rambu larangan berenang.
Padahal, peringatan itu dipasang bukan tanpa alasan. Terdapat palung di Parangtritis.
"Itu dipasang di mana titik-titik palung, itu sudah dipasang bendera merah dipasang tulisannya dilarang berenang tapi nekat juga," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Di situ ada palung pasir. Palung pasir itu berpindah-pindah," jelasnya.
Ketika air laut tenang, banyak wisatawan yang menganggap aman. Padahal justru itu berbahaya.
"Air tenang itu arus bawahnya yang kuat. Kalau dia sempat masuk di sana terseret arus bawah gitu," katanya.
Ke depan, edukasi akan terus dilakukan kepada masyarakat apalagi terdapat 19 kecelakaan laut di pantai selatan Bantul dan Gunungkidul dengan 3 orang meninggal dunia pada tahun ini.
Pada 2019 silam, kumparan sempat mewawancarai Koordinator SAR Satlinmas Wilayah III Parangtritis, Ali Sutanto, dia menjelaskan larangan menggunakan baju hijau di Pantai Parangtritis merupakan mitos belaka.
Menurut Ali, kecelakaan laut yang terjadi di Pantai Parangtritis selama ini lantaran pengunjung bermain hingga ke tengah laut hingga tersapu ombak.
ADVERTISEMENT
"Memang itu benar-benar mitos sebenernya kalau dari penglihatan kami dari teman-teman SAR itu kan kalau berenang di tengah lautlah, itu baru terjadi laka (kecelakaan) laut," kata Ali.
"Tapi kalau cuma pakai baju hijau terus mainnya di pinggir, apalagi tepian pantai, tidak masalah," katanya.