Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.104.0
Darmin Jelaskan Strategi Pemerintah Tekan Inflasi ke DPR
10 Juli 2017 19:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB

ADVERTISEMENT
Pemerintah memproyeksi laju inflasi pada tahun ini sebesar 4,3 persen year on year (yoy) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017. Angka ini lebih tinggi dari asumsi sebelumnya sebesar 4 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pihaknya akan terus menjaga laju inflasi tetap sesuai target tersebut. Caranya dengan menjaga harga pangan bergejolak atau volatile food.
"Selama ini Indonesia itu dalam waktu sangat panjang, sangat rentan terhadap volatile food. Dulu di Orde Baru, inflasi kita sampai double digit, setiap tahun, selalu," ujar Darmin di ruang rapat Komisi XI DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (10/7).
Lebih lanjut ia mengatakan, selama ini pangan selalu menjadi penyebab utama inflasi karena dua hal. Pertama, infrastruktur Indonesia yang masih lemah dan kedua Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga distribusi pangan menjadi tantangan tersendiri.

"Tahun ini kami berhasil, meski kami sadar administered price (harga barang atau jasa yang diatur pemerintah) tekanannya akan tinggi tahun ini, kami tahu harga komoditas akan tinggi. Makanya sejak awal kami bersiap kendalikan volatile food," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Mantan Gubernur BI ini juga mengatakan, pemerintah juga akan lebih mendorong tim pengendali inflasi daerah (TPID) agar bisa bekerja maksimal. Menurutnya, TPID memiliki andil yang besar dalam mengendalikan inflasi.
"Dulu kami kembangkan TPID di semua provinsi atau kabupaten, selama ini peranannya besar. Karena dari dulu kami sadar, ini dia sumber inflasi kita. Soal inflasi hampir identik dengan volatile food, meski kadang administered price," jelasnya.