Darta, Guru Penggerak dari Pelosok Bali yang Terbangkan Siswa ke Mancanegara

5 Juli 2020 6:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Nyoman Darta, kepala sekolah SMAN 1 Bali Mandara berhasil membawa anak didiknya kuliah hingga Amerika. Foto: Dok. Kemendikbud
zoom-in-whitePerbesar
com-Nyoman Darta, kepala sekolah SMAN 1 Bali Mandara berhasil membawa anak didiknya kuliah hingga Amerika. Foto: Dok. Kemendikbud
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mempunyai kualitas pendidikan yang baik masih menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia. Karenanya, diperlukan kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat untuk mencapai hal tersebut.
Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, Kemendikbud meluncurkan Merdeka Belajar Episode 5: Guru Penggerak pada Jumat (03/07). Program ini dirancang dengan menitikberatkan pada kualitas pelatihan dan pendampingan.
Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru dan kepala sekolah agar mampu menciptakan ekosistem pendidikan yang berdaya dan berkomitmen dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar murid.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, mengatakan guru penggerak akan membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas sistem pembelajaran bagi guru dan murid.
"Guru penggerak akan menjadi suatu perubahan yang berkelanjutan dan tidak bisa dikembalikan lagi. Menjadi guru penggerak bukan hanya status, tapi juga mengemban tanggung jawab untuk menjadi pemimpin pendidikan di masa depan dan mencetak para murid yang unggul dan berkualitas." kata Mendikbud.
com-Kemendikbud meluncurkan Merdeka Belajar Episode 5: Guru Penggerak pada Jumat (03/07) secara daring. Program ini dirancang dengan menitikberatkan pada kualitas pelatihan dan pendampingan. Foto: Dok. Kemendikbud
Dalam peluncuran program Guru Penggerak ini, turut hadir dua kepala sekolah yang telah berhasil mencetak para siswa unggul di daerahnya. Nyoman Darta, misalnya. Sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bali Mandara, Bali, Darta telah berhasil membawa para siswanya menempuh pendidikan di mancanegara.
Meski awalnya tak mudah, Darta berhasil membuktikan bahwa setiap orang bisa sekolah dan sukses —walaupun mempunyai kondisi sosial ekonomi yang rendah. Ia percaya, setiap murid punya potensi yang unik dan latar belakang ekonomi bukan persoalan sulit.
"Mendidik anak-anak kami memang tidak mudah. Mereka punya banyak hambatan; lahir dalam keluarga yang tidak harmonis, tidak memiliki fasilitas, beberapa bahkan terindikasi tidak mengonsumsi gizi yang cukup. Saya harus meyakinkan mereka bahwa semua hambatan itu harus dimusnahkan," cerita Darta kepada Mendikbud.
Darta menerapkan beberapa cara agar anak didiknya punya semangat untuk sekolah. Pertama, ia ajak mereka bermimpi dengan menulis cita-cita di secarik kertas. Tak hanya harapan, di bawah bimbingan para guru, murid juga diberikan selembar triplek untuk menuangkan berbagai hambatan yang mereka alami.
Selanjutnya, triplek tersebut dibakar untuk memberikan filosofi bahwa segala kesulitan telah dimusnahkan. Darta lalu mengajak anak didiknya untuk berikrar. Para siswa harus yakin bahwa kemiskinan bukan penghalang untuk sukses.
"Murid juga berikrar untuk saling menjaga antar teman. Di sinilah saya perlu guru yang didasari oleh ketulusan, keikhlasan, cinta, dan kasih sayang dalam mendidik murid. Dari segi IQ, anak-anak kami memang tidak setinggi siswa di daerah lain, tapi kami tidak putus asa. Kami berinisiatif untuk mengadakan kegiatan yang bernama Foundation, di mana mengajarkan siswa dari dasar," katanya.
com-Selama tiga bulan pertama, para siswa SMAN 1 Bali Mandara akan dibimbing untuk membangun mindset yang positif, setelah itu baru diajarkan pelajaran sesuai kurikulum. Foto: Dok. Kemendikbud
Para siswa akan diajari konsep dasar ilmu pengetahuan. Mulai dari berhitung, literasi, teknologi, riset, hingga presentasi. Setelah tiga bulan berjuang untuk membangun mindset yang positif pada anak, para guru SMAN 1 Bali Mandara baru mengajarkan pelajaran sesuai kurikulum.
"Kami yakin, semua anak bisa berkembang dengan memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Kami layani mereka sejak pukul 04.45 pagi hingga 10.00 malam untuk belajar," jelas Darta.
Perjuangan Darta membuahkan hasil. Kini anak didiknya tak kalah saing dengan sekolah di daerah lain. Ia berhasil membawa mereka untuk mengemban pendidikan ke universitas terbaik di Indonesia. Tak hanya itu, beberapa bahkan sudah melanjutkan kuliah di Amerika, Australia, India, dan Jepang.
"Harapan kami, semoga dari hal kecil yang kami lakukan ini, kami bisa mengubah status sosial ekonomi mereka. Hingga mereka bisa menjadi versi terbaik dan terpandang di kemudian hari." tutup Darta.