Darurat Bencana Kekeringan di DIY, Hujan Buatan Diusulkan

13 Agustus 2024 14:15 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sawah kekeringan di Rantau Panjang, Merangin, Jambi, Minggu (28/7/2024). Foto: Wahdi Septiawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sawah kekeringan di Rantau Panjang, Merangin, Jambi, Minggu (28/7/2024). Foto: Wahdi Septiawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BPBD DIY memberi usul ke BNPB untuk membuat hujan buatan di wilayahnya, terutama di Kabupaten Gunungkidul. Langkah ini untuk menanggulangi kekeringan yang sudah terjadi di sana.
ADVERTISEMENT
"Kita belum tahu (kapan hujan buatan itu) karena itu kan kita minta ke BNPB dan mereka yang menentukan apakah DIY masuk prioritas atau bukan," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, Selasa (13/8).
Noviar membeberkan, Gunungkidul menjadi prioritas karena beberapa lahan pertanian mulai terdampak kekeringan.
"Di Gunungkidul banyak sawah tadah hujan, ketika enggak hujan maka pertaniannya terancam gagal," katanya.
Lanjutnya, hujan buatan ini menggunakan metode tabur garam. "Biayanya mahal karena juga dengan pesawat," katanya.
Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X atau Sultan HB X menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan. Status ini berlaku 1 Agustus sampai 31 Agustus 2024, dan bisa diperpanjang.