news-card-video
30 Ramadhan 1446 HMinggu, 30 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Dasco Sidak Kantor PFN Bareng Ifan Seventeen: Memprihatinkan, Banyak Tunggakan

14 Maret 2025 12:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
DPR RI tinjau kantor PT Produksi Film Negara (PFN) didampingi Dirut PT PFN, Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen dan acting head of corporate secretary PFN, Ihsan Chairdiansyah. Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
DPR RI tinjau kantor PT Produksi Film Negara (PFN) didampingi Dirut PT PFN, Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen dan acting head of corporate secretary PFN, Ihsan Chairdiansyah. Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad bersama Komisi VI DPR RI melakukan sidak ke kantor PT Produksi Film Negara (PFN) di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (14/3). Mereka didampingi Dirut PT PFN, Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen.
ADVERTISEMENT
Usai sidak, Dasco menyebut kondisi kantor PFN sangat memprihatinkan.
“Kami telah melihat kondisi terkini perusahaan film negara dan dengan keadaan yang cukup memprihatinkan, bangunan lama, utang banyak, gaji karyawan masih tertunggak, gaji direksi yang belum terbayar, dan operasional, serta dana produksi yang tersendat-sendat,” ujarnya usai meninjau.
“Semuanya kurang, peralatan nggak ada sama sekali, studio ada yang bagus tapi banyak yang memprihatinkan. Sarana pendukung sangat minim,” tambahnya.
Menurut Dasco, banyak utang dan tunggakan gaji karyawan di PFN timbul karena Pandemi COVID-19 lalu.
“Kebanyakan itu adalah tunggakan-tunggakan di masa lalu, di zaman COVID, info vendor-vendor, utang pajak, utang PBB, dan beberapa hal lain, termasuk gaji yang tertunggak. Dan tadi kita dapat informasi kadang-kadang karyawan maupun direksi hanya mendapatkan gaji 40%, 70%, 30%, dan begitu,” tutur Dasco.
ADVERTISEMENT
DPR RI tinjau kantor PT Produksi Film Negara (PFN) didampingi Dirut PT PFN, Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen dan acting head of corporate secretary PFN, Ihsan Chairdiansyah. Foto: Abid Raihan/kumparan
Melihat kondisi itu, DPR akan memanggil Kementerian BUMN untuk membahas tentang buruknya fasilitas kantor PFN.
“Ya, sengaja ini komisi teknis dalam hal ini, Komisi VI nanti akan melakukan rapat dengan Kementerian BUMN dan juga akan memanggil stakeholder yang lain untuk sama-sama memikirkan bagaimana kemudian membangkitkan industri kreatif dan film melalui pembenahan perusahaan film negara,” ujar Dasco.
“Dan kami concern dengan pimpinan dan Anggota Komisi VI untuk meminta kepada pemerintah dalam hal ini untuk membantu, memajukan agar industri kreatif, industri film di Indonesia menjadi bangkit,” tambahnya.
Di sisi lain, Ifan Seventeen menyebut program utamanya setelah dilantik beberapa hari lalu adalah menyejahterakan karyawannya.
“Gimana orang bisa berkarya kalau mereka perutnya aja masih lapar? Ini yang dihadapi oleh PFN. Setiap harinya, setiap bulannya, ini masalahnya. Gaji dibayarkan proporsional, selama 6 bulan teman-teman, gajinya banyak yang gak lengkap,” tutur Ifan.
ADVERTISEMENT
“Jadi, kita penuhi dulu perutnya, kenyang dulu, jangan lagi mikir perut, jangan lagi (mikir) makan tiap hari, baru nanti kita pikirkan karya ke depannya,” sambungnya.