Dasco: Yasonna Diganti Buat Percepatan Sinkronisasi Pemerintahan Baru

20 Agustus 2024 0:57 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taruna Ikrar (kiri) dan Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahamad tiba di Istana Negara jelang reshuffle, Senin (19/8/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Taruna Ikrar (kiri) dan Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahamad tiba di Istana Negara jelang reshuffle, Senin (19/8/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua DPP Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan alasan pergantian Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly ke Supratman Andi Agtas. Menurutnya hal itu dilakukan untuk mempercepat sinkronisasi dengan pemerintahan baru.
ADVERTISEMENT
Yasonna merupakan kader PDIP. Sedangkan Supratman Andi Agtas, yang menggantikan Yasonna sebagai Menkumham ialah politisi Gerindra.
“Saya luruskan bahwa permintaan pergantian Menkumham itu dalam rangka percepatan sinkronisasi. Itu ada beberapa pos yang kita minta untuk percepatan dalam rangka sinkronisasi untuk kelancaran pemerintahan baru,” tegas Dasco di Pelataran Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin malam (19/8).
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menduga ada motif politik di balik pencopotan Yasonna. Ia menduga ini terkait dengan pengesahan kepengurusan PDIP yang berada di ranah Kemenkumham.
"Pertama, apakah Pak Yasonna direshuffle padahal kabinet kurang dua bulan itu karena alasan strategis terkait efektivitas pemerintahan atau karena alasan politis?" ujar Djarot kepada wartawan di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (19/8).
ADVERTISEMENT
"Karena Pak Yasonna mungkin ditegur karena tidak meminta persetujuan kepada Presiden atas pengesahan perpanjangan kepengurusan DPP partai [PDIP] kemarin. Karena pengesahan kepengurusan partai harus melalui Kemenkumham," jelas dia.