Data 27 Pelamar Kerja Dipakai untuk Pinjol, Tagihan Capai Rp 1,1 M

8 Juli 2024 9:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jebakan uang. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jebakan uang. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Data pribadi 27 pelamar kerja di sebuah toko HP di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur, disalahgunakan. Data mereka dipakai untuk pinjaman online (pinjol) tanpa seizin pemiliknya.
ADVERTISEMENT
Salah satu korban, Muhammad Lutfi (31), mengatakan kasus ini terjadi sejak awal Mei 2024. Para korban dijanjikan pekerjaan dengan syarat menyerahkan KTP dan ponsel beserta surat lamaran kepada seseorang berinsial R yang merupakan karyawan toko ponsel di PGC, Jakarta Timur.
Namun data para pelamar itu justru digunakan R untuk mengajukan pinjol.
"Awalnya R (terlapor) menawarkan pekerjaan sebagai admin konter ponsel. Selanjutnya para korban menyerahkan beberapa persyaratan seperti KTP berikut foto diri," kata Lutfi di Polres Jakarta Timur, dikutip Antara, Senin (8/7).
Para korban baru tahu datanya digunakan untuk pinjol setelah mendapat pemberitahuan dari berbagai aplikasi pinjol. Diduga aplikasi itu diinstal tanpa sepengetahuan korban.
"Tiba-tiba ada transaksi tagihan pinjaman dan kredit 'online' yakni seperti Shopeepay later, Adakami, Home Kredit, Kredivo, Akulaku dan lainnya. Sedangkan kami para korban tidak pernah mengajukan transaksi tersebut," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Data para korban itu digunakan untuk melakukan transaksi. Total tagihannya mencapai Rp 1,1 miliar.
"Kami kemudian melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Jakarta Timur. Kami juga menyerahkan kasus ini kepada kuasa hukum kami," katanya.
Kuasa hukum para korban, Muhammad Tasrif Tuasamu, mengatakan kasus ini sudah dilaporkan pada 5 Juni terkait tindak pidana penipuan dan penggelapan.
"Jadi, salah satu karyawan di konter ponsel tersebut diduga melakukan perbuatan pidana, sehingga kami melaporkannya ke Polres Metro Jakarta Timur. Kita punya dasar hukum yang kuat atas laporan ini," ucapnya.