Data 7 Survei: Edy Rahmayadi vs Djarot, Siapa Layak Pimpin Sumut?

25 Juni 2018 13:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Survei Pilgub Sumut (Foto: Basith Subastian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Survei Pilgub Sumut (Foto: Basith Subastian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pilgub Sumatera Utara 2018 menampilkan drama politik yang menyita perhatian luas. Mulai dari kemunculan Djarot Saiful Hidayat, hingga gagalnya jagoan Partai Demokrat, PKB, PKPI yaitu JR Saragih-Ance Selian gara-gara dugaan ijazah palsu.
ADVERTISEMENT
Di atas kertas, Edy Rahmayadi adalah cagub paling kuat karena didukung 6 partai politik di Sumatera Utara. Edy juga kandidat paling siap bahkan sejak masih menjabat Pangkostrad sudah menyatakan keinginannya memimpin Sumut.
Sementara Djarot baru diputuskan menjadi cagub di last minute pendaftaran cagub-cawagub, terlebih setelah PDIP terseok-seok melobi PPP yang nyaris tak memberikan dukungan dan membuat Djarot hampir gagal turun gelanggang.
Mengantongi nomor urut 1, Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (ERAMAS) mengusung visi 'Sumatera Utara yang Maju, Aman dan Bermartabat'. Duet militer dan pengusaha penggemar otomatif itu sebetulnya tak lebih banyak muncul di masa kampanye ketimbang manuver Djarot-Sihar.
Mari simak visi misi Edy-Ijeck untuk Sumut 5 tahun ke depan:
Sementara Djarot-Sihar mengusung visi misi dengan tagline: Membangun Sumut Hebat yang Berdaulat Mandiri dan Berkepribadian. Visi misi Djarot menuai sorotan karena sangat mirip dengan visi misi Ahok-Djarot di Pilgub DKI.
ADVERTISEMENT
Berikut visi misi pasangan DJOSS tersebut:
Adu Kuat Survei
Meski hanya diusung dua parpol, Djarot nyatanya mampu menghadapi dominasi mantan Pangkostrad di Pilgub Sumut. Bermodal popularitas yang cukup tinggi, mantan wali kota Blitar itu perlahan namun pasti diterima warga Sumut. Hal itu diketahui dari elektabilitas Djarot-Sihar yang mendekati Edy-Ijeck.
Catatan kumparan, sejak penetapan pasangan calon, ada 6 survei di Pilgub Sumut yang digelar oleh 4 lembaga survei nasional berbeda. Dari 6 kali survei itu, hanya satu lembaga survei yang memenangkan Djarot, yaitu Indo Barometer. Sisanya, Edy-Ijeck juara.
Berikut datanya:
Survei Pilgub Sumut (Foto: Basith Subastian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Survei Pilgub Sumut (Foto: Basith Subastian/kumparan)
Selain 4 lembaga itu, ada 1 lembaga survei lokal yang juga merilis data survei. Yaitu Center for Election and Political Party (CEPP) FISIP Universitas Sumatera Utara (USU), yang merilis elektabilitas Eramas 53,1%, sementara DJOSS 35,7%.
ADVERTISEMENT
Dari survei nasional dan lokal tersebut, Edy-Ijeck unggul di 5 kali survei, sementara Djarot-Sihar unggul di 2 survei dari 1 lembaga yaitu Indo Barometer. Selisih elektabilitas kedua kandidat ini di angka 8-13%.
Sebagaimana diketahui, pemungutan suara akan digelar pada Rabu, 27 Juni 2018 mulai pukul 07.00-13.00 WIB.
-----------------
Nantikan laporan lengkap Pilkada serentak 2018 di kumparan melalui topik Pilkada serentak 2018.
Bagi pembaca yang memiliki informasi terkait Pilkada Serentak 2018, silakan dikirim melalui email redaksi@kumparan.com, atau bisa melalui sosial media resmi kumparan: instagram kumparan, twitter @kumparan dan Facebook @kumparancom