Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru terkait dampak gempa 7,1 magnitudo di Maluku Utara pada Jumat (15/11).
ADVERTISEMENT
Dalam catatan BNPB, terdapat tiga orang yang mengalami luka ringan.
Ketiga korban ialah warga Kecamatan Batang Dua, Kota Ternate, yang terletak di dekat pusat gempa. Para korban yaitu Delvi Peo (18), warga Kelurahan Mayau; Delfita Bunga, warga Kelurahan Mayau; dan Mesin Bunga (17), warga Desa Lelewi.
"Korban luka-luka disebabkan tertimpa batu bata dari dinding yang jatuh," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/11).
Terkait korban jiwa, dilansir Antara, terdapat seorang warga Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, yang meninggal dunia usai gempa.
Warga bernama Sintia Lasik itu diduga meninggal karena kaget dan mengalami serangan jantung setelah terjadinya gempa 7,1 magnitudo. Sinta yang mengidap penyakit jantung itu meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Tombatu sampai Jumat (15/11) dini hari.
ADVERTISEMENT
BNPB juga mencatat 36 bangunan rusak akibat gempa. Namun kerusakannya masih dalam kategori ringan.
"Berdasar pantauan dari Pusdalops BNPB terdapat penambahan bangunan rusak dari 19 unit bangunan rusak ringan menjadi 36 unit bangunan rusak ringan. Gempa selain menimbulkan kerusakan di Maluku Utara juga menyebabkan kerusakan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara,” ungkap Agus.
Bangunan rusak terbanyak terdapat di Kecamatan Batang Dua, Kota Ternate, Maluku Utara. Rinciannya terdiri dari 28 rumah, 3 gereja, bangunan SMAN 11, serta satu gedung Bank Perkreditan Rakyat.
Selain itu, bangunan rusak lain yang tercatat ialah dua rumah di kabupaten Minahasa dan satu gedung kantor Badan Keuangan Daerah di Kabupaten Minahasa Tenggara.
Menurut Agus, BNPB masih melakukan koordinasi dengan lembaga terkait lain untuk melakukan pendataan pascagempa.
ADVERTISEMENT