Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Data Pengidap HIV/AIDS di Jabar Tahun ke Tahun, Total Kumulatif Capai 67.292
31 Agustus 2022 12:44 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Penyataan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum terkait cara pencegahan HIV dan AIDS menuai kritik dari berbagai pihak. Sarannya agar menikah di usia muda dan berpoligami untuk menghindari HIV/AIDS ditentang orang banyak.
ADVERTISEMENT
Uu bahkan ditentang oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Baginya perlu langkah yang lebih saintifik dan medis untuk mencegah HIV/AIDS .
Lalu, bagaimana perkembangan kasus human immunodeficiency virus (HIV) dan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) di Jawa Barat dari tahun ke tahun?
Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang dikutip kumparan pada Rabu (31/8), menunjukkan kasus kumulatif HIV hingga Juni tahun ini sebanyak 55.069 orang. Sedangkan yang AIDS ada sebanyak 12.223 orang. Sehingga kalau ditotal mencapai 67.292
Data sejak 2010 hingga tahun ini, menunjukkan kasus HIV tertinggi terjadi pada 2019 dengan 6.066 orang. Terendah pada 2012 dengan 1.416 kasus positif HIV di Jawa Barat.
Tujuh tahun terakhir angka positif HIV di Jawa Barat selalu menyentuh di atas 5 ribu kasus. Di antaranya, tahun 2016 sebanyak 5.466 kasus; 2017 sebanyak 5.819 kasus; 2018 sebanyak 5.185 kasus; 2019 sebanyak 6.066 kasus; 2020 sebanyak 5.666 kasus; 2021 sebanyak 5.444 kasus; dan enam bulan pertama 2022 menyentuh angka 3.744 kasus.
Sementara itu, kasus kumulatif AIDS di Jawa Barat sejak 2010 hingga Juni tahun ini sebanyak 12.223 orang. Kasus tertinggi terjadi pada 2010 dengan 3.524 orang, terendah pada 2014 dengan 245 kasus.
ADVERTISEMENT
Pada enam bulan pertama 2022, sudah terkonfirmasi 200 orang yang positif AIDS di Jawa Barat. Mayoritas pengidap AIDS berjenis kelamin laki-laki dengan 156 orang atau 82 persen, dan 44 perempuan atau 18 persen.
Dari kelompok umur, 40 persen atau 68 orang dengan AIDS berumur 20-29 tahun, 35 persen atau 60 orang berumur 30-39 tahun, serta 16 persen atau 41 orang berumur 40-49 tahun.
Menurut faktor risiko, kasus AIDS di Jawa Barat berasal dari kelompok heteroseksual sebanyak 101 orang. Homoseksual dan biseksual sebanyak 91 orang. Pengguna Napza suntik 4 orang. Sisanya 3 orang terkena AIDS karena bawaan lahir dari orang tua.
Dari sisi pekerjaan, mereka yang positif AIDS di Jawa Barat, mayoritas bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 33 orang, ibu rumah tangga sebanyak 19 orang, dan pelajar atau mahasiswa sebanyak 9 orang. Sementara 48 orang berada pada kategori pekerjaan tidak diketahui dan lain-lain.
ADVERTISEMENT