Data Tunjukkan Vaksinasi di Jakarta Ampuh: Kasus Positif 0,01% dan Kematian 0,2%

22 Juli 2021 9:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
48
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga antre mengikuti vaksinasi COVID-19 massal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/7/2021).  Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga antre mengikuti vaksinasi COVID-19 massal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/7/2021). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Vaksinasi mulai menunjukkan efeknya di Jakarta terutama dalam mencegah orang tertular corona. Tak hanya itu, vaksinasi juga mencegah mereka yang tertular mengalami gejala berat hingga meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Hal ini terlihat dari data yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies menyebut, kasus positif pada warga yang sudah menerima vaksin dosis pertama hanya mencapai 0,3%. Sementara pada warga yang sudah menerima dua dosis vaksin hanya 0,01%.
Angka ini menunjukkan minimnya kemungkinan terinfeksi COVID-19 ketika sudah divaksin. Memang bukan tidak mungkin setelah menerima vaksin masih terpapar, namun sangat rendah kemungkinannya.
"Mereka-mereka yang sudah tervaksin itu menjadi kasus positif itu sedikit sekali. Ada, tapi sedikit sekali, [yang sudah divaksin satu dosis] hanya 0,3 persen. Dan kalau sudah dapat vaksin kedua itu hanya 0,01 persen. Jadi kalau sudah tervaksin, insyaallah lebih terlindungi daripada yang tidak," tutur Anies dalam arahannya kepada PKK DKI Jakarta secara virtual, Senin (19/7).
ADVERTISEMENT
Bukan hanya Anies, data efektivitas vaksin COVID-19 di Jakarta juga dibeberkan Koordinator PPKM Level 4 sekaligus Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan.
Berdasarkan data, kata dia, kematian pada pasien positif COVID-19 yang sudah divaksin hanya 0,2%. Kebanyakan dari mereka yang meninggal usai positif corona meski sudah menerima vaksin, adalah pasien COVID-19 dengan komorbid.
"Dari data kita dapat DKI tadi yang meninggal dunia karena COVID sudah divaksin sangat rendah. Dari 5,1 juta sampel, hanya 54 orang tadi yang meninggal dunia. Jadi angkanya hanya 0,2%. Jadi itu rata-rata komorbid," jelas Luhut dalam konpers perkembangan PPKM secara virtual, Rabu (21/7).
Informasi yang dihimpun, angka 5,1 juta orang yang disampaikan Luhut merupakan jumlah warga ber-KTP jakarta yang sudah divaksin.
ADVERTISEMENT
Sementara, data dari corona.jakarta.go.id, vaksinasi di Jakarta per 21 Juli, yakni total dosis 1 saat ini sebanyak 6.652.011 orang. Sedangkan, total dosis 2 kini mencapai 2.021.780 orang.
Ini merupakan data semua orang yang divaksin di Jakarta baik yang ber-KTP DKI Jakarta maupun non-KTP DKI tapi tinggal dan melaksanakan vaksinasi di Jakarta.
Saat ini vaksin yang telah digunakan di Jakarta yaitu Sinovac dan AstraZeneca. Sementara vaksinasi gotong royong dilakukan dengan Sinopharm.
Merujuk pada data itu dapat dijabarkan sebagai berikut
Kasus corona bagi warga yang sudah divaksin dosis pertama:
6.652.011 orang sudah divaksin pertama x 0,3% = 19.956 orang
Kasus corona bagi warga yang sudah divaksin dosis kedua:
2.021.780 orang sudah divaksin kedua x 0,01% = 202 orang
ADVERTISEMENT
Kasus meninggal secara total:
662.800 orang [kasus corona kumulatif] x 1,4% [tingkat kematian] = 10.692