Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
De Gadjah Singgung Koster Tolak Pildun U-20 dalam Debat Pilgub Bali
9 November 2024 21:50 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Momen debat kedua Pilgub Bali berlangsung tegang pada segmen ke-IV di Hotel The Meru, Kota Denpasar, Bali, Sabtu (9/11).
ADVERTISEMENT
Hal ini karena Paslon Cagub 01, Made Muliawan Arya alias De Gadjah, bertanya tentang komitmen sinergitas pemerintah daerah dan pusat kepada Paslon 02, Wayan Koster dan Giri Prasta.
De Gadjah bertanya apakah Paslon 02 akan membuat kebijakan sesuai arahan presiden atau Ketua Umum Partai. Untuk diketahui, Paslon 02 merupakan kader PDIP.
"Jika presiden selaku pemerintah pusat mengambil keputusan sebuah program kebijakan atau keputusan yang meminta saudara untuk melaksanakan sementara ketua umum dari partai politik paslon 02 justru meminta untuk menentang. Bagaimana sikap saudara mengikuti arahan presiden atau mengikuti arahan ketua umum?" tanya De Gadjah disambut teriakan pada pendukungnya.
Menanggapi hal ini, Koster memastikan mengikuti arahan pemerintah pusat namun tetap mengutamakan kepentingan Bali.
ADVERTISEMENT
"Kalau sudah ada keputusan yang menjadi kebijakan pemerintah pusat, kami pasangan Koster-Giri akan patuh kepada kebijakan pemerintah pusat untuk melaksanakannya di daerah," kata Koster.
"Tentu saja kami memperhitungkan dengan kajian agar kebijakan itu betul-betul in line dengan kebutuhan daerah, meningkatkan kapasitas daerah, serta tidak merusak lingkungan alam dan merusak budaya bali. Itu yang akan kami lakukan," sambungnya.
De Gadjah lantas menyinggung Koster pernah menolak Bali menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Koster menolak Timnas Israel bertanding di Bali.
"Saya yakin itu hanya pernyataan yang faktanya saja dari paslon 02 yang sebabnya di mana rekam jejak paslon 02 menolak Piala Dunia U-20," kata De Gadjah lagi.
Menurut De Gadjah, penolakan ini adalah bentuk pembangkangan. Pejabat daerah sepantasnya mengikuti kebijakan pemerintah pusat bukan mengikuti kepentingan politik.
ADVERTISEMENT
"Dan itu sebuah pembangkangan dan sebuah subordinasi dan di mana pada sebelumnya ada event internasional yang melibatkan israel yaitu yaitu tidak ada penolakan," ujarnya.
"Maka dari itu hal yang perlu kita perbaiki ke depan agar presiden, gubernur, dan kabupaten berkoordinasi dengan baik tentunya setelah kami diberi mandat oleh masyarakat, kita akan libatkan seluruh masyarakat untuk membangun Bali bersama," sambungnya.
Merespons hal ini, suara Koster mendadak tinggi. Dia membantah menolak Israel datang ke Bali. Koster mengaku hanya mengikuti aturan pemerintah, yakni Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 3 tahun 2019 terkait pelarangan Israel.
"Terkait dengan bola, Israel, saya tidak menolak tim Israel ke bali, tapi menolak kehadiran tim Israel bermain di Bali. kejuaraan dunia u20 tetap berlangsung,"
ADVERTISEMENT
"Mengapa saya menolak? Karena ada basisnya menurut konferensi Asia-Afrika dan dalam peraturan menteri luar negeri no 3 tahun 2019 tidak boleh mengibarkan bendera,menyanyikan lagu kebangsaan Israel di dalam forum resmi,"
"Sehingga kalau ini dilaksanakan, maka mau tidak mau harus mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan Israel. Itu dilarang oleh aturan. Kita di daerah ikut aturan yang diberikan pemerintah pusat, terima kasih," kata Koster disambut teriakan pendukungnya.