Dea Tunggaesti: Pengacara, Model, Kini Jadi Sekjen PSI
PerbesarADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kursi Sekjen PSI kini diisi Dea Tunggaesti yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt), menggantikan Raja Juli Antoni. Dea diketahui merupakan kakak dari Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro .
ADVERTISEMENT
Dea mengisi kursi Sekjen PSI karena Raja Juli kini menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI. Dea pun berharap bisa memperbaiki Indonesia melalui perannya di PSI.
“Ada inovasi-inovasi politik PSI yang membuat saya terpikat. Insyaallah, dengan bantuan seluruh Bro dan Sis pengurus dan kader, saya akan menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya. Kami akan bahu-membahu bekerja untuk membantu rakyat, untuk memperbaiki Indonesia,” kata Dea dikutip dari keterangan tertulis PSI, Sabtu (19/12).
Sebelum terjun ke dunia politik, wanita kelahiran Solo, 26 September 1982 ini sempat berkecimpung di dunia entertainment dan hukum. Namun akhirnya kini Dea mantap masuk ke dunia politik bersama PSI.
Karier Sebagai Pengacara
Tumbuh dari ibu seorang pengacara , Dea ternyata juga memiliki latar belakang karier di bidang hukum.
ADVERTISEMENT
Dea bergabung dengan firma hukum, OC Kaligis & Associates pada 2007 usai menyelesaikan gelar magister manajemen di UGM.
Ia juga sempat bergabung dengan Hanafiah Ponggawa & Partners pada Februari 2013. Tak sampai setahun kemudian, pada September 2013, ia mendirikan Tungga Ramli & Partners.
Dalam perjalanan kariernya sebagai pengacara, Dea pernah menjadi pengacara terdakwa korupsi Nazaruddin saat bekerja di bawah OC Kaligis. Diketahui Nazaruddin merupakan terpidana kasus suap pembangunan Wisma Atlet (Hambalang) untuk SEA Games ke-26.
Tenaga Ahli Kemendag
Masih dengan latar belakang ilmu hukum, Dea juga menjadi Tenaga Ahli Bidang Hukum di Kementerian Perdagangan RI sejak November 2020.
Dea juga pernah ditunjuk menjadi salah seorang anggota Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (Baori) periode 2019-2023. Baori adalah lembaga yang dibentuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk menyelesaikan sengketa di bidang keolahragaan.
ADVERTISEMENT
Dosen Hukum dan Dunia Entertainment
Masih terkait latar belakang hukumnya, ibu dua anak ini juga mengajar di Program Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas Pancasila, Jakarta.
Dea sendiri menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan dan S2 di UGM, dan merampungkan studi doktoralnya di Universitas Padjadjaran.
Namun tak hanya berkarier di bidang hukum, Dea ternyata pernah berkecimpung di dunia entertainment, dengan menjadi model iklan dan video klip.
Di sela-sela kesibukannya, Dea juga kerap melakukan aktivitas sosial bersama rekan-rekannya. Misalnya dengan menggalang donasi untuk membeli smartphone bagi para pelajar dan mahasiswa yang harus belajar online selama pandemi corona.