Debat Meikarta Anton Charliyan Vs Deddy Mizwar

12 Maret 2018 21:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi  Meikarta (Foto: Instagram @meikarta.apartment)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Meikarta (Foto: Instagram @meikarta.apartment)
ADVERTISEMENT
Debat kandidat calon gubernur wakil gubernur Jawa Barat yang berlangsung malam ini berlangsung meriah. Debat menyinggung pembangunan wilayah metropolitan baru di Bekasi, Meikarta.
ADVERTISEMENT
Isu itu dilontarkan oleh cawagub Anton Charliyan kepada Deddy Mizwar yang sebelumnya menjabat sebagai wakil gubernur. Menurut Anton, isu Meikata menggemparkan.
"Dulu Pemprov Jabar menolak, tapi kabar terbaru akhirnya mengizinkan. Itu gimana prosesnya sehingga kami ingin transparan," ucap Anton dalam debat di Sabuga, Bandung, Senin (12/3).
Saat Anton mengajukan pertanyaan itu, pasangannya, Tb Hasanuddin tersenyum dan menyahut. "Bagus itu".
Cagub dan Cawagub nomor 2 Jabar (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Cagub dan Cawagub nomor 2 Jabar (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Deddy Mizwar bangkit dari kursinya dan menjawab bahwa dia menolak pembangunan Meikarta terkait izin 500 hektare yang bisa dikembangkan hingga 2.200 hektare. Sementara izin yang dikeluarkan hanya 84,6 hektare.
"Yang kami izinkan hanya 84,6 hektare yang sudah ditentukan gubernur tahun 1994. Yang kami tolak (konsep) metropolitan, tapi perizinan yang jadi hak 84,6 hektare harus segera dikeluarkan, karena itu hak mereka," ucap Deddy Mizwar.
ADVERTISEMENT
Sang Naga Bonar juga menegaskan bahwa pengajuan izin 500 hektare hingga 2.200 hektare tak mungkin dikeluarkan Pemprov Jabar, kecuali melalui Peraturan Presiden (Perpres).
"Jadi mohon dimengerti, kalau ada yang bilang bermain sebelum dikeluarkan, ini adalah fitnah yang mengurangi dosa saya," ucap Deddy.
Debat calon Gubernur Jawa Barat (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Debat calon Gubernur Jawa Barat (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Anton tak puas dengan jawaban Deddy. Dia tetap heran Meikarta sudah terbangun dengan luas sedemikian rupa. "Mohon ditertibkan. Saya waktu Kapolda Jabar banyak surat masuk. Mohon nanti gubernur bisa konsekuen dalam hal ini jangan sampai timbulkan keresahan di masyarakat," papar Anton.
"Ada UU keterbukaan informasi publik, sebaiknya yang dilakukan pemerintah terbuka kepada publik," timpal Tb Hasanuddin.
Cagub dan Cawagub nomor 4 Jabar (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Cagub dan Cawagub nomor 4 Jabar (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Pasangan Deddy Mizwar, Dedi Mulyad ikut merespons. Menurutnya yang terpenting dari pembangunan Meikarta adalah dampak bagi masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
"Jadi bukan izinnya yang sekarang sudah keluar rekomendasi Pemprov, tapi bagaimana membangun keadilan sosial di wilayah Meikarta. Dia hasilkan pajak lebih dari Rp 1 triliun untuk Bekasi, pajak Rp 1 triliun itu harus untuk membangun kampung kumuh di Bekasi," pungkasnya.