news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Debat Panas Trump dan Zelensky: Dipuji Warga Ukraina-Didukung Eropa

3 Maret 2025 7:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbincang dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat melakukan pertemuan kenegaraan di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Jumat (28/2/2025). Foto: Saul Loeb/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbincang dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat melakukan pertemuan kenegaraan di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Jumat (28/2/2025). Foto: Saul Loeb/AFP
ADVERTISEMENT
Presiden Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menggelar pertemuan di Ruang Oval Gedung Putih, Jumat (28/2) sore. Pertemuan itu membahas upaya perdamaian Ukraina-Rusia.
ADVERTISEMENT
Dilansir Aljazeera, Sabtu (1/3), pertemuan itu dilaporkan berlangsung panas. Zelensky beberapa kali terlibat debat panas dengan Trump.
Akhirnya, Zelensky meninggalkan ruangan tersebut. Kedua pihak juga membatalkan konferensi pers yang rencananya digelar.
Zelensky telah dijadwalkan untuk mengadakan konferensi pers dengan presiden AS sore ini. Media AS melaporkan bahwa konferensi pers telah dibatalkan.
Menurut Trump, Zelensky tak siap menempuh jalan perdamaian.
Dalam sebuah unggahan di media sosial setelah dia meneriaki Zelensky di Ruang Oval, Trump mengatakan “banyak hal yang dipelajari yang tidak akan pernah bisa dipahami tanpa percakapan di bawah tekanan dan tekanan seperti itu”.
“Sungguh menakjubkan apa yang muncul melalui emosi, dan saya telah memutuskan bahwa Presiden Zelensky tidak siap untuk Perdamaian jika Amerika terlibat, karena dia merasa keterlibatan kami memberinya keuntungan besar dalam negosiasi,” tulis Trump di Truth Social.
ADVERTISEMENT
Puja-puji Warga Ukraina kepada Zelensky Usai Debat Panas dengan Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbincang dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat melakukan pertemuan kenegaraan di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Jumat (28/2/2025). Foto: Saul Loeb/AFP
Warga Ukraina memuji Presiden Volodymyr Zelensky atas debat panas yang dia tunjukkan saat diterima oleh Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih.
Banyak warga Ukraina yang tercengang oleh debat antara Zelensky dan Trump. Menurut mereka, pemerintahan Trump mendukung kediktatoran Rusia.
"Saya tidak bisa berkata-kata. Untuk negara sekuat itu bersikap lemah dan mendukung kediktatoran," kata pekerja kantoran, Roman Shkanov, dikutip dari AFP, Sabtu (1/3).
Dalam pertemuan di Gedung Putih, Trump mengatakan Ukraina harus berkompromi dalam gencatan senjata dengan Rusia yang telah mengokupansi dan menghancurkan Ukraina.
Trump kemudian menuduh Zelensky tidak cukup berterima kasih atas bantuan AS dan berulang kali menuduh Ukraina atas invasi yang dilakukan Rusia pada Februari 2022.
ADVERTISEMENT
Zelensky Dapat Dukungan dari Pemimpin Eropa usai Debat Panas dengan Trump
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky selama pertemuan bilateral di pusat kota London pada tanggal 1 Maret 2025. Foto: Peter Nicholls / POOL / AFP
Usai debat panas dengan Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden JD Vance di Gedung Putih, dukungan dari negara Eropa mengalir untuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dalam waktu singkat, perdana menteri dan presiden dari utara, selatan, timur, dan barat Eropa menunjukkan dukungan terhadap Zelensky dan Ukraina di media sosial.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (1/3), meski mereka tidak secara langsung mengkritisi Trump, komentar mereka kembali menegaskan keretakan besar antara AS dan Eropa yang merupakan sekutu lama atas konflik Rusia-Ukraina sejak Trump menjabat sebagai presiden.
"Ada agresor: Rusia. Ada orang yang diserang: Ukraina. Hormati mereka yang sejak awal telah berjuang. Karena mereka berjuang demi martabat, kemerdekaan, demi anak-anak dan demi keamanan Eropa," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron lewat tulisan di media sosial X, yang beberapa waktu lalu bertemu dengan Trump.
ADVERTISEMENT
Dukungan juga datang dari Polandia. Perdana Menteri Polandia Donald Tusk bahkan merupakan pemimpin Eropa pertama yang menyatakan dukungannya terhadap Zelensky.
"Anda tidak sendirian," kata Tsuk di media sosial.
Dua petinggi Uni Eropa, Presiden Komisi Eropa Urusla von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, menyatakan bahwa martabat yang ditunjukkan Zelensky menunjukkan keberanian rakyat Ukraina.
"Jadilah kuat, berani, dan tak kenal takut. Anda tidak pernah sendirian. Kami akan terus bekerja bersama anda untuk perdamaian yang adil dan abadi," kata mereka.
Sementara, Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan tidak ada yang menginginkan perdamaian seperti yang dilakukan rakyat Ukraina. Demikian pula disampaikan pemimpin konservatif Jerman, Friedrich Merz, yang nantinya akan menggantikan Scholz.
Usai Zelensky Diusir Trump, Ukraina dapat Bantuan Rp 47 T dari Inggris
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menerima Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di London pada Sabtu (1/3), sehari setelah pertemuan panas antara Zelensky dan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih.
Dalam pertemuan itu, Inggris dan Ukraina menandatangani kesepakatan pinjaman senilai 2,26 miliar paun (setara USD 2,84 miliar atau Rp 47 triliun) untuk perlengkapan militer Ukraina.
Angka itu merupakan kontribusi Inggris terhadap paket dukungan sebesar USD 50 miliar yang dijanjikan kelompok negara-negara industri kaya G-7 untuk Kiev.
Dana tersebut akan dibayar kembali menggunakan keuntungan dari aset Rusia yang dibekukan.
“Ini keadilan sejati—orang yang memulai perang harus membayarnya,” tulis Zelensky di X.
Saat tiba di Downing Street, Zelensky disambut dengan pelukan oleh Starmer. Warga yang berkumpul di luar bersorak saat konvoinya melintas.
ADVERTISEMENT
“Anda sangat diterima di Downing Street,” kata Starmer, seperti diberitakan AFP.