Debat Pilgub Jateng: Andika Santai Ditertawakan Pendukung Ahmad Luthfi

20 November 2024 21:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana debat ketiga Pilgub Jawa Tengah di Muladi Dome Universitas Diponegoro, Semarang, Rabu (20/11/2024). Foto: YouTube/ KPU Jateng
zoom-in-whitePerbesar
Suasana debat ketiga Pilgub Jawa Tengah di Muladi Dome Universitas Diponegoro, Semarang, Rabu (20/11/2024). Foto: YouTube/ KPU Jateng
ADVERTISEMENT
Ada momen menarik dalam sesi tanya jawab dalam debat terakhir Pilgub Jateng 2024. Momen itu terjadi saat calon gubernur nomor urut 01, Andika Perkasa ditertawai pendukung calon gubernur nomor urut 02, Ahmad Luthfi.
ADVERTISEMENT
Awalnya Luthfi bertanya kepada Andika tentang konsep kebudayaan Jawa Tengah yang ia ingin tonjolkan. Andika kemudian menjawab dengan menggunakan variabel-variabel.
"Saya akan mengambil variabel ke indeks ekonomi budaya, di situ ada objek wisata, ada warisan budaya, ekonomi lalu ada budaya literasi dan gender. Dan kita harus menerapkan 7 variabel agar semua berkembang," jawab Andika.
Andika juga menjelaskan, pentingnya partisipasi dari perusahaan untuk meningkatkan variabel-variabel tersebut. Andika kemudian menyebut akan memberikan insentif kepada perusahaan agar mau ikut mengembangkan budaya Jawa lantaran pemerintah tidak bisa melakukan hal itu sendiri.
"Misalnya kita tidak untuk mengembangkan ekonomi budaya dengan tenaga APB kita harus melihatkan swasta karena memang mereka yang lebih besar lagi mendorong ekonomi budaya. Makanya saya bolak balik ngomong untuk memberikan insentif," imbuh Andika.
ADVERTISEMENT
Namun, saat Andika menyebut kata insentif itu, pendukung paslon nomor urut 02 menertawakan jawaban Andika. Namun dengan santai Andika menjawab itu bukan masalah.
"Misalnya kita tidak untuk mengembangkan ekonomi budaya dengan tenaga APB, kita harus melihatkan swasta karena memang mereka yang lebih besar lagi mendorong ekonomi budaya. Makanya saya bolak balik ngomong untuk memberikan insentif," jawab Andika lagi.
"Mau diketawain juga enggak apa-apa, karena kita enggak punya APBD yang cukup, kita enggak punya duit yang cukup. Maka kita ada relaksasi dan insentif untuk swasta," imbuh Andika.