Debat Terakhir Capres soal SDM, Anies Dinilai Punya Competitive Advantage

3 Februari 2024 14:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menyampaikan gagasannya saat debat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Kompleks GBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menyampaikan gagasannya saat debat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Kompleks GBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Debat terakhir Calon Presiden RI akan digelar KPU di Jakarta pada Minggu (4/2). Salah satu tema debat adalah mengenai sumber daya manusia dan teknologi informasi.
ADVERTISEMENT
Pengamat dan praktisi public relations Dr. Muhammad Sufyan menilai calon presiden nomor urut 01 dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan memiliki competitive advantage atau keunggulan signifikan dibandingkan dua capres lainnya di bidang tersebut.
“Istilah manajemennya itu competitive advantage. Anies jelas lebih unggul di bidang sumber daya manusia dan teknologi informasi. Sebelum punya posisi apapun, Anies sudah menggagas dan menjalankan Indonesia Mengajar yang merupakan kepedulian terhadap kualitas pendidikan anak-anak Indonesia di pulau-pulau terpencil dan terluar di Indonesia,” papar Sufyan, Sabtu (3/2).
Begitu pula delapan tahun pengalaman Anies memimpin perguruan tinggi sebagai rektor dan menteri pendidikan tidak dimiliki oleh kandidat lainnya.
“Saat Anies menjabat rektor, Anies menjadikan antikorupsi sebagai mata kuliah. Saat menjadi menteri pendidikan pun dia di hari pendidikan nasional mengirimkan surat kepada seluruh guru yang ada di Tanah Air. Surat ini menyentuh hati para guru yang berada di garda depan pendidikan kita, sesuatu yang tak terpikirkan dan mungkin dianggap sepele oleh para menteri pendidikan lain, tetapi dilakukan Anies,” ucapnya.
Ilustrasi aplikasi JAKI. Foto: Dok. Jakarta Kini (JAKI)
Sedangkan di bidang teknologi informasi, Dr. Sufyan memuji aplikasi JAKI yang dikembangkan semasa kepemimpinan Anies di DKI Jakarta pada 2017-2022.
ADVERTISEMENT
“JAKI ini aplikasinya jauh lebih bagus daripada aplikasi lain yang dikembangkan para pendahulunya, memungkinkan masyarakat berkomunikasi langsung dengan pemerintah. Bahkan, JAKI ini terakhir mendapatkan award dan dijadikan rujukan oleh Pemerintah Vietnam untuk pengembangan smart city-nya,” pungkas Sufyan.
(LAN)