Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Deddy Mizwar: Debat Tak Ada yang Tonton, Masyarakat Pilih Piala Dunia
22 Juni 2018 5:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB

ADVERTISEMENT
Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut empat Deddy Mizwar menganggap debat kandidat pamungkas menjelang Pilgub Jawa Barat tak akan mempengaruhi pemilih. Bahkan saat ini, banyak masyarakat yang lebih memilih menonton Piala Dunia 2018 ketimbang menonton debat pilgub.
ADVERTISEMENT
"Debat ini tidak mempengaruhi pemilih. Saya tadi tanya sopir bus di Cicaheum, mau menonton debat atau Brazil lawan Kosta Rika. Mereka jawab Brazil-Kosta Rika. Jadi debat ini tidak ada yang menonton juga," jelasnya di acara Halal Bi Halal bersama AHY di Kota Bandung, Kamis (21/6) malam.

Menurutnya, rating siaran debat pilgub sangat kecil ketimbang rating siaran Piala Dunia. Sebagai orang yang besar dari media televisi, Deddy paham betul permasalahan ini.
"Saya kan orang televisi, saya orang film. Debat pertama di Kompas TV hanya 0,9. Kedua (debat di) Trans 7 hanya 2,9," rincinya.

Meski demikian, ia meminta jaminan keamanan dari KPU Jawa Barat pada saat acara debat kandidat berlangsung, Jumat (22/6). Pasalnya, tidak menutup kemungkinan debat akan berlangsung panas dan menyulut kembali gesekan seperti pada debat sebelumnya di Kampus UI, Depok.
ADVERTISEMENT
"Saya surati KPU kalau tidak ada jaminan keamanan saya tidak akan datang. Karena konflik nomor 2 dengan nomor 3 belum selesai. Antar paslon sudah selesai, pendukung tidak," pungkas Deddy.

Pada sesi akhir atau closing statement debat Pilgub Jawa Barat di UI, Depok, pada 14 Maret lalu sempat terjadi kericuhan. Masalah dipicu karena pasangan nomor urut 3 Sudrajat-Syaikhu tiba-tiba menyuarakan #2019GantiPresiden.
Massa koalisi pendukung Joko Widodo yang hadir di debat itu ngamuk dengan berdiri sambil mengacung-acungkan simbol dua jari sembari menunjuk Sudrajat-Syaikhu. Mereka seperti tidak terima ada pesan kampanye pilpres di forum debat.