Dede Yusuf Sebut RI Darurat Moral, Dorong Hidupkan Lagi Pelajaran PMP

6 Oktober 2023 11:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak menghentikan bully. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Anak menghentikan bully. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komisi X DPR RI mendorong pemerintah melalui Kemendikbudristek menghidupkan kembali mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) โ€” yang kemudian berubah menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) โ€” bagi semua lapisan pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf, mengatakan hal itu bertujuan untuk meningkatkan akhlak dan budi pekerti pelajar yang tengah merosot akibat banyaknya kasus bullying dan kekerasan.
Dengan adanya rentetan peristiwa kekerasan dan bullying di lingkup sekolah akhir-akhir ini, Dede menilai pendidikan akhlak sangat penting membina anak-anak penerus bangsa.
"Tapi, di era media sosial seperti ini, siswa tidak bisa disalahkan. Kalau siswa kita salahkan, nanti penjara anak akan penuh. Jadi, mau tidak mau, pendidikan akhlak anak harus kita perhatikan sejak dini. Dari sejak PAUD, dari sejak SD," jelas politikus Partai Demokrat ini.
Anggota DPR RI Dede Yusuf. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Babinsa Masuk Satgas Sekolah

Selain itu, legislator dari Dapil Jawa Barat II ini juga mendorong dibentuknya Satuan Tugas (Satgas) di tiap-tiap sekolah, untuk mengantisipasi adanya perundungan dan kekerasan. Dede menyebut, Satgas ini nantinya berisi para guru, orang tua dan anggota Babinsa atau Bhabinkamtibmas.
ADVERTISEMENT
"Satgas ini sangat penting untuk menanamkan pendidikan karakter yang dibutuhkan bagi anak-anak dalam menjunjung tinggi budi pekerti luhur. Karena Satgas ini melibatkan seluruh aspek masyarakat dan penegak hukum, untuk mengawasi, mendidik dan membina anak," jelas mantan artis sinetron ini.
Dengan hadirnya Satgas tersebut, Dede berharap dapat meredam kenakalan anak-anak, khususnya yang dilakukan di luar lingkungan sekolah.
Siswa SMP di Cilacap dibully. Foto: Dok. Istimewa
Seperti yang baru-baru ini terjadi saat geng motor anak-anak di bawah umur melakukan aksi kekerasan terhadap warga yang tengah melaksanakan ronda di Kampung Bandan, Jakarta Utara.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini menilai, kenakalan remaja juga tidak terlepas dari faktor internal mereka. Untuk itu, Dede mengimbau agar orang tua dan pihak keluarga memperhatikan dengan serius aktivitas dari anak-anak.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu penting sekali peran orang tua dalam membina anak, jangan sampai si anak malah terjerumus aktivitas negatif yang berakibat melawan hukum. Orang tua harus menjadi teman bagi anak dan mengarahkan ke mana minat dan bakatnya," tutup Dede.