Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Dedy Mandarsyah Klaim Sudah Laporkan Semua Aset ke LHKPN
30 Januari 2025 22:17 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Usai menjalani pemeriksaan itu, Dedy mengeklaim bahwa semua aset yang dimilikinya telah dilaporkan ke LHKPN.
"Enggak ada, semuanya [aset] sudah saya laporkan [LHKPN]," kata Dedy kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (30/1).
"Udah, insyaallah sudah saya laporin semua," jelas dia.
Dalam pemeriksaan itu, Dedy mengaku masih diklarifikasi terkait aset-aset yang dimilikinya, termasuk harta kekayaan anaknya.
"Masih diklarifikasi aja. Udah, itu aja [ditanyakan sejumlah aset]," tuturnya.
Dedy juga mengaku memiliki usaha berupa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan butik. Namun, usaha itu merupakan dari orang tuanya.
"Itu yang SPBU sama butik. Itu bukan punya saya, punya dari orang tua," ungkap dia.
Sebelumnya, Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan, mengatakan bahwa undangan klarifikasi terhadap Dedy telah dikirimkan KPK pada Selasa (21/1) lalu.
ADVERTISEMENT
Undangan klarifikasi itu, lanjut dia, perlu dilakukan lantaran ada harta yang belum dilaporkan dalam LHKPN.
"Alasannya, menurut data yang kita dapat, masih banyak harta yang signifikan jumlah maupun kuantitas maupun nilainya, yang belum kita lihat ada di LHKPN beliau," papar Pahala yang tidak merinci soal aset yang dimaksud, Selasa (21/1) lalu.
Selain itu, Pahala mengaku sudah mendapatkan data transaksi keuangan dari Dedy dan istrinya. Hal ini pun tidak cocok dengan LHKPN.
"Pada saat yang sama, kita juga komunikasi dengan Irjennya Kementerian PU untuk nanti kita sama-sama menambah data, menambah informasi, termasuk nanti kalau ada tindak lanjut yang perlu dilakukan," jelas dia.
Nama Dedy menjadi sorotan dan ikut terseret dalam pusaran kasus penganiayaan dokter koas di Palembang, hingga berujung laporan hartanya disorot publik.
Dedy merupakan ayah dari mahasiswi koas bernama Lady Aurelia Pramesti. Lady memiliki seorang sopir bernama Fadillah alias Datuk (37). Datuk diduga menganiaya dokter koas bernama Muhammad Luthfi.
ADVERTISEMENT
Diduga, Luthfi dipukuli Datuk karena negosiasi jadwal Lady buntu. Lady mendapatkan jadwal jaga di hari libur Natal dan Tahun baru.
Adapun dalam kasus tersebut, Fadillah alias Datuk telah ditetapkan sebagai tersangka pelaku penganiayaan. Polisi masih menyelidiki apakah ada peran atau keterlibatan dari majikan tersangka dalam kasus ini.
Usai kasus tersebut viral, LHKPN yang dilaporkan Dedy ke KPK turut menjadi sorotan. Sebab, nilai yang dilaporkannya diduga tidak sesuai.
Adapun dalam LHKPN terakhir yang disampaikan Dedy pada 14 Maret 2024 untuk periodik 2023, ia memiliki kekayaan Rp 9,4 miliar. Dalam laporan tersebut, ia tercatat hanya memiliki 3 rumah di kawasan Jakarta Selatan senilai Rp 750 juta.
Berikut rinciannya:
ADVERTISEMENT
Total: Rp 9.426.451.869.