Dekan FKUI Bicara soal Video Jerome-Dokter Koas Joget: Ada Etika Bermedsos

27 Februari 2023 10:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tulisan tangan resep dokter. Foto: DW labs Incorporated/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tulisan tangan resep dokter. Foto: DW labs Incorporated/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ramai di media sosial video influencer Jerome Polin dan dua dokter-koas di Universitas Indonesia yang juga populer di TikTok, Farhan Firmansyah dan Ekida Firmansyah, berjoget dan dibubuhi pernyataan yang dinilai tak berempati: 'Mohon maaf kami sudah berjuang semaksimal mungkin'.
ADVERTISEMENT
Ketiganya dinilai tak pantas bercanda dengan kalimat tersebut. Sebab, kalimat itu biasa disampaikan dokter apabila ada anggota keluarga pasien meninggal dunia.
Terkait hal ini, Dekan Fakultas Kedokteran UI Dr Ari Fahrial Syam menjelaskan pihaknya sedang mempelajari kasus ini.
Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam. Foto: Dok. Istimewa
"Ya, kami sedang mempelajari kasusnya, ada SK Dekan tentang Tata Krama kehidupan kampus," tutur Ari di akun Twitternya, dikutip Senin (27/2).
"Termasuk di dalamnya terkait bagaimana civitas akademika bermedia sosial," sambung Ari.
Sebenarnya etika nakes bermedsos juga telah diatur oleh SK Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) tahun 2021. SK ini berisi 13 poin yang berkaitan dengan aturan etik dokter di media sosial.
Berikut 13 poin tersebut:
Jerome Polin lulus sarjana teknik. Foto: Instagram/@jeromepolin
Jerome Polin Minta Maaf
ADVERTISEMENT
Sementara itu, YouTuber Jerome Polin minta maaf terkait konten itu.
"Terkait permasalahan tentang konten memakai atribut dokter disertai teks pada video, aku mohon maaf," tulis Jerome di akun medsosnya.
"Aku benar-benar minta maaf untuk hal ini. Ke depannya, aku dan tim akan berusaha untuk lebih bijak dan hati-hati lagi," imbuh sarjana teknik dari Universitas Waseda, Jepang, ini.