Demi Hindari MERS, Jemaah Haji Masih Dilarang Selfie dengan Unta

26 April 2019 9:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Unta Foto: Reuters/Naseem Zeitoon
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Unta Foto: Reuters/Naseem Zeitoon
ADVERTISEMENT
Dari tahun ke tahun, salah satu penyakit yang dikhawatirkan menular ke jemaah haji Indonesia adalah MERS-COV. Untuk menghindari penyakit ini, tahun ini para jemaah juga dilarang dekat-dekat dengan unta, apalagi sampai selfie.
ADVERTISEMENT
"Istilah selfie itu lebih ke arah dengan unta. Sebaiknya jangan, karena kita takut ada penularan MERS-COV," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Yusuf Singka, dalam acara pembekalan petugas haji di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (25/4).
MERS-COV atau sindrom pernapasan Timur Tengah adalah infeksi virus pada paru-paru karena coronavirus. Penyakit ini pertama kali teridentifikasi di Arab Saudi pada 2012, menjangkiti ribuan orang dengan tingkat kematian 36 persen.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Eka Yusuf Singka. Foto: Dok. Media Center Haji
Gejala MERS-COV adalah demam, batuk, mual, muntah, diare, pneumonia, nyeri dada, gagal pernapasan, hingga luka pada organ ginjal. Paling rentan terjangkit adalah jemaah lansia dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah, pengidap diabetes, atau penyakit paru.
Unta disinyalir sebagai salah satu penular MERS. Selain dilarang mendekati unta, jemaah juga dilarang mengonsumsi produk dari hewan ini, seperti daging dan susunya.
ADVERTISEMENT
Eka mengatakan, imbauan tidak mendekati unta disampaikan karena peternakan unta adalah salah satu tempat wisata para jemaah. Berfoto dengan unta seakan menjadi hal wajib bagi jemaah haji dan umrah.
"Kenapa kita bilang unta, karena kegiatan umrah dan haji banyak hubungannya dengan wisata ke tempat-tempat itu," kata Eka.
Jemaah haji berkumpul di Padang Arafah Foto: REUTERS / Zohra Bensemra
Jemaah haji Indonesia berjumlah 231 ribu orang akan berangkat bertahap ke tanah suci mulai awal Juli mendatang. Sementara pemulangan akan dilakukan hingga September 2019.
Walau masih sekitar dua bulan, namun Eka menyarankan agar dari sekarang para jemaah haji mulai menjaga kesehatan. Jemaah diimbau untuk melakukan olahraga rutin, minimal jalan kaki 30 menit, dan banyak minum air.
"Kalau dia hyper-kolesterol, ya jangan banyak makan rendang, daging. Minum sering-sering, dua liter sehari minimal," ujar Eka.
ADVERTISEMENT