Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Demiz soal Kampanye Ganti Presiden di Debat: Bawaslu Harus Tegur
15 Mei 2018 1:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Calon gubernur nomor 4 Deddy Mizwar heran dengan kampanye pilpres yang ditunjukkan pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di debat Pilgub Jabar. Ia mempertanyakan hubungan debat Pilgub Jabar dengan Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
"Sebetulnya tidak perlu hal begitu. Ini kan kecuali enggak hadir para pendukung, sekarang kan ada. Hubungannya apa, pilgub ini dengan pilpres," ujar Dedy usai debat, di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (14/5).
Deddy melanjutkan, ia meminta Bawaslu untuk menyikapi insiden tersebut. Jika ada pelanggaran, ia meminta agar Bawaslu dapat menegur pasangan nomor urut 3 tersebut.
"Bawaslu juga harus melihat soal itu. Kalau perlu dia tegur, kalau itu sudah keluar aturan main ya tegur. Karena enggak ada dalam rundown hal kayak gini," tuturnya.
Kendati demikian, Deddy menilai insiden kericuhan akibat kampanye #2019GantiPresiden tersebut merupakan sebuah kecelakaan. Ia berharap di debat berikutnya tak perlu ada kampanye seperti itu lagi.
ADVERTISEMENT
"Tetapi ini sebuah kecelakan, saya rasa sebuah kecelakaan dan ya sudahlah. Lain kali tidak perlu hal seperti itu. Pelajaran yang sangat berharga," pungkas dia.
Insiden soal kampanye calon presiden itu terjadi saat sesi closing statement dalam debat pilgub. Saat Sudrajat diberi kesempatan untuk memberikan pernyataannya, tiba-tiba Sudrajat menyinggung soal pilpres.
"Pilih nomor 3 Asyik. Kalau Asyik menang, insyaallah 2019 kita akan mengganti Presiden," ujar Sudrajat.
Di sisi lain, pasangan Sudrajat, Syaikhu, juga membentangkan kaus dengan tulisan 2019 Asyik Menang 2019 Ganti Presiden.