Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Demo BEM SI di Patung Kuda: Bobol Kawat Berduri-Ditemui Tenaga Ahli KSP
15 September 2022 18:49 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan di lokasi, mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI melakukan demo sejak pukul 13.00 WIB. Terlihat sejumlah mahasiswa memasang barikade. Mereka dipandu dari atas mobil komando oleh sang orator yang terus meminta massa aksi menyanyikan tuntutan mereka.
"BBM Naik! BBM Naik! Rakyat Menjerit! BBM Naik! BBM Naik! Rakyat Menjerit!," teriak orator di atas mobil komando.
Dalam aksi itu, tampak massa berhasil menjebol kawat berduri. Setelah beberapa saat berorasi dan menyampaikan tuntutannya. Mereka dihampiri Tenaga Ahli Staf Kepresidenan, Abraham Wirotomo.
Dia menaiki mobil komando sebagai perwakilan dari pemerintah pusat untuk mendengarkan aspirasi mereka.
"Saya ditegaskan pimpinan untuk mendengarkan aspirasi kalian," ucapnya seraya disambut teriakan massa.
Abraham menjelaskan, kebijakan tersebut bukan maunya pemerintah. Namun hal itu disambut sorakan oleh massa aksi.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah tidak mau menaikkan harga BBM," seru Abraham kembali disambut sorakan massa tidak setuju.
Ia kembali menjelaskan, dunia saat ini sedang masuk dalam 3 fase krisis. Krisis energi, krisis pangan dan krisis keuangan. Untuk itu, Abraham menyatakan pemerintah menaikkan anggaran subsidi yang awalnya 188 Triliun, kini naik menjadi 502 Triliun.
"Dari awalnya 60an dolar per barel (kini) mencapai di atas 100 dolar per barel. Tentu ini akan mempengaruhi besaran subsidi yang bisa diberikan oleh pemerintah," tutur Abraham.
"Nah sekarang pemerintah saat harus menyesuaikan harga bbm, pemerintah memprioritaskan perlindungan terutama kepada ekonomi rentan. Caranya apa? Dengan memberikan 3 skema bantuan sosial. Bantuan subsidi BBM, bantuan subsidi upah, bantuan subsidi transportasi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Massa Aksi Aliansi BEM SI Membubarkan Diri
Massa BEM SI akhrinya membubarkan diri sekitar pukul 17.00 WIB. Mereka kecewa karena tidak adanya jawaban dari pemerintah pusat untuk memberi jawaban atas ultimatum yang diberikan mereka pada tanggal 8 September lalu.
"Pada hari ini, kami BEM SI mengawal ultimatum yang sudah kami berikan. Tanggal 8 September 2022 kemarin untuk menunggu adanya jawaban dari bapak ibu pemerintahan, memberikan jawaban isi-isi yang kita bawa tentang kenaikan harga BBM," tegas Koordinator Pusat Aliansi BEM SI, Muhammad Yuza Augusti di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (15/9).
Yuza mengaku, pihaknya mendapatkan tindakan represif dari aparat. Menurutnya, ada 7 orang peserta aksi yang terluka. Mereka pun mengecam hal itu.
ADVERTISEMENT
"Kawan-kawan sekalian, kami menjadi korban represifitas. Ada 7 orang yang luka-luka. Yang katanya mahasiswa disebut untuk menyampaikan aspirasi akan diberikan kenyamanan, nyatanya tidak diberikan pengamanan," sambungnya.
Kepolisian Melakukan Pengamanan di Sejumlah Titik
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Komarudin menyatakan aksi unjuk rasa dilakukan di sejumlah titik dengan pusat unjuk rasa ada di Patung Kuda.
"Alhamdulillah demo di wilayah Jakarta Pusat dilakukan di beberapa titik, namun yang terkait dengan BBM hanya di Patung Kuda," ucap Kombes Komarudin saat diwawancarai wartawan.
Komarudin melanjutkan, aksi demo di Patung Kuda tergabung dari Aliansi BEM SI dan juga kelompok mahasiswa dari BSI.
Ia menyanggah adanya upaya pengamanan dari kepolisian kepada mahasiswa baik tindakan represif maupun penculikan.
ADVERTISEMENT
"Faktanya, kami memastikan bahwa tidak ada yang diamankan," tutur Komarudin.
Hari ini, Jalan Medan Merdeka Barat ditutup sebagai rekayasa lalin dari kepolisian. Rekayasa lalin ini masih akan berlaku sampai waktu yang belum ditentukan sebagai upaya pengamanan dan persiapan dari kepolisian.
Reporter: Muhammad Fadlan Nuril Fahmi