Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Demo Besar-besaran di Kota-Kota Besar AS, Protes Kebijakan Trump dan Elon Musk
6 April 2025 7:32 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Ribuan warga Amerika Serikat (AS) di beberapa kota besar turun ke jalan. Mereka memprotes kebijakan presiden Donald Trump dan Elon Musk, yang ditugasi Trump untuk mengelola Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE).
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, para demonstran ini turun ke jalan di kota-kota besar AS, seperti Washington DC, Houston, Huttington, dan Boston. Setidaknya, ada 20.000 orang yang terlibat dalam gerakan demo ini di berbagai tempat.
Mereka membentangkan beragam spanduk seperti 'Hands Off' hingga memutar lagu 'Maters of War' dari Bob Dylan.
"Karena Trump dan Elon, proyek saya mati, dan saya kena lay off," kata Anette (39), seorang demonstran yang berasal dari Oregon, dan kehilangan pekerjaannya.
Sebelum dipecat, Anette sendiri tengah merancang suatu proyek pemerintahan terkait urusan humanitarian internasional.
"Saya merasa terharu melihat banyak orang bergabung di sini," katanya.
Sementara demonstran lain, Liz Gabbitas, juga merasakan hal serupa. Ia merasa, pemerintahan Trump telah mengambil langkah yang buruk.
ADVERTISEMENT
"Saya khawatir, bahwa orang-orang akan terjebak dan merasa kita tak bisa melakukan apa pun," ucap Gabbitas.
Ini adalah sebuah demonstrasi terbesar sejak Trump menjabat pada 20 Januari kemarin.
Demonstran lain juga membawa beberapa simbol yang mengekspresikan kemarahan mereka. Salah satu simbol bahkan menuliskan 'Anda Berperilaku Seperti Nazi'.
Atau cerita dari Terry Klein, seorang demonstran yang datang menyetir dari Princeton, New Jersey, yang letaknya 400 kilometer dari Washington DC.
Ia memprotes segala kebijakan Trump dan Elon Musk.
"Semuanya, dari (kebijakan imigrasi) hingga DOGE, lalu ada lagi peningkatan tarif pada pekan ini. Saya rasa, negara kita sedang diserang, semua institusi kita, semua hal yang membuat Amerika berada di posisi saat ini," ucap Klein kepada reuters.
ADVERTISEMENT
Kudeta Oligarki oleh Elon Musk
Sementara di tempat lain, Shelly Townley yang sudah berusia 62 tahun turun ke jalan. Ia berasal dari North Carolina, yang berjarak 400 kilometer dari Gedung Putih, Washington DC.
Ia menyuarakan pendapatnya, membawa sebuah papan bertuliskan 'Stop the Musk Coup' yang berarti bahwa Elon Musk tengah melakukan kudeta.
"Saya percaya, kita telah dikudeta oleh oligarki sekarang. Fungsi check and balances negara kita sudah rontokk," kata Townley.
Trump sendiri dilaporkan berada di Florida, dan Townley hanya bisa memandangi Gedung Putih dari pagar-pagar besinya.
"Saya berharap, daripada main golf di Mar-a-Lago (kediaman Trump), dia berada di sini, dan melihat apa yang terjadi sekarang ini. Orang-orang menolak kebijakannya," ucap Townley.
ADVERTISEMENT
Tak semua orang merasa aman berdemo. Seorang perempuan berusia 51 tahun yang ditemui AFP misalnya, ia memilih mengenakan masker karena takut diidentifikasi oleh pemerintah.
"Saya rasa, mereka menggunakan AI dan perangkat pengenalan lain, untuk mengidentifikasi orang-orang dan menghukumnya. Padahal ini adalah sebuah bentuk loyalitas terhadap pemerintahan. Karena jika anda tak loyal, anda akan kehilangan segalanya," kata perempuan itu.