Demo Buruh Tolak Tapera Dimulai, Massa Berorasi dan Nyalakan Flare Warna-warni

6 Juni 2024 11:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana demonstrasi massa buruh menolak Tapera di kawasan Patung Kuda, Kamis (6/6/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana demonstrasi massa buruh menolak Tapera di kawasan Patung Kuda, Kamis (6/6/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Massa demo buruh tolak kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) mulai berdatangan. Kelompok massa dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menjadi kelompok yang pertama yang datang.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan di lokasi pada Kamis (6/6) sekitar pukul 11.00 WIB, sekitaran 500-an massa terlihat mulai memadati kawasan Jalan Merdeka Barat di depan kantor PT Indosat.
Mereka datang lengkap dengan 3 mobil komando dan atribut aksi, khususnya bendera oranye khas Partai Buruh. Menyusul sekitar pukul 11.15 WIB 2 mobil komando lainnya datang ke lokasi. Mereka Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI).
Suasana demonstrasi massa buruh menolak Tapera di kawasan Patung Kuda, Kamis (6/6/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
"Upah naik Rp 3,4 (juta) tapi itu perjuangan yang beribu-ribu kali. Tapi hari ini kita diminta, kalau Tapera jalan kurang lebih tabungan buruh Indonesia itu 12 persen, jaminan kesehatan 1 persen, jaminan pensiun 1 persen, jaminan hari tua 2 persen, pajak penghasilan 5 persen, dan Tapera 2,5 persen, dan perusahaan 0,5 persen. Hari ini kita tidak tinggal diam," tutur orator dari atas mobil komando.
ADVERTISEMENT
"Lawan, lawan, lawan," teriak para massa aksi.
Tak lama kemudian, massa aksi pun terlihat menyalakan flare berwarna biru, hijau, dan oranye.
Suasana demonstrasi massa buruh menolak Tapera di kawasan Patung Kuda, Kamis (6/6/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Jumlah massa diperkirakan masih akan bertambah hingga sore hari nanti. Mereka masih menunggu kehadiran Presiden Partai Buruh, Said Iqbal.
Jalan Merdeka Barat Ditutup
Suasana demonstrasi massa buruh menolak Tapera di kawasan Patung Kuda, Kamis (6/6/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Aksi massa ini sendiri menyebabkan Jalan Merdeka Barat arah Mahkamah Konstitusi (MK) ditutup. Akan tetapi, bundaran air mancur patung kuda masih bisa dilalui dengan kondisi lalu lintas ramai lancar.
Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menggelar unjuk rasa di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/6). Acara diagendakan dimulai sejak pukul 10.00 WIB. Unjuk rasa ini disebut akan diikuti 1.000 buruh.
"Estimasi massa yang hadir 1.000 orang dari Jabodetabek. Aksi dimulai pukul 10.00 WIB dengan titik kumpul di depan Balai Kota dan bergerak ke Istana melalui kawasan Patung Kuda," kata Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dalam keterangannya, Rabu (5/6).
Suasana demonstrasi massa buruh menolak Tapera di kawasan Patung Kuda, Kamis (6/6/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Ada 5 tuntutan utama yang mereka suarakan. Berikut daftarnya:
ADVERTISEMENT
1. Tolak PP Tapera;
2. Tolak Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahal;
3. Tolak KRIS BPJS Kesehatan;
4. Tolak Omnibuslaw UU Cipta Kerja; dan
5. Hapus outsourcing tolak upah murah.
Menurut Said, kebijakan Tapera telah merugikan dan membebani buruh. Kewajiban membayar 10 hingga 20 tahun, dinilainya tak menjamin buruh bisa punya rumah.
Selain itu, Said menilai dana Tapera berpotensi rawan dikorupsi.
"Permasalahan lain adalah dana Tapera rawan dikorupsi, serta ketidakjelasan dan kerumitan pencairan dana," tandasnya.
Kepolisian sebut telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas yang bersifat situasional, tergantung dinamika aksi di lapangan, berikut rinciannya:
TL [Traffic Light] Harmoni ditutup, jalan yang menuju Jalan Medan Merdeka Barat.
- Jalan Perwira, lalin yang mengarah Jalan Merdeka Utara ditutup.
ADVERTISEMENT
- Jalan Abdul Muis dan Jalan Medan Merdeka Selatan ditutup.
- [Traffic Light] Sarinah, lalin yang menuju Jalan Medan Merdeka Barat ditutup.
"Apabila jumlah massa tidak banyak, lalin normal seperti biasa," sebut Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro saat dihubungi.