Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Ribuan warga Chile turun ke jalan di pusat Kota Santiago untuk melakukan aksi unjuk rasa dan protes kepada pemerintah sejak Jumat (18/10). Mereka memprotes kenaikan tarif transportasi angkatan umum yang berdampak terhadap naiknya beban biaya hidup.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, aksi demo itu berakhir ricuh dengan terjadinya peristiwa penjarahan, pembakaran fasilitas umum, dan bentrokan dengan pihak kemanan. Akibatnya, 11 orang dilaporkan tewas dalam bentrokan itu.
Menteri Kesehatan Chile, Jaime Manalich, mengatakan, selain 11 orang tewas, 239 warga sipil terluka akibat kerusuhan itu. Menurut Menteri Dalam Negeri Chile, Andres Chadwick, satu orang tewas akibat luka tembak di provinsi utara Coquimbo.
Presiden Chile, Sebastian Pinera mengambil langkah cepat dengan menyatakan keadaan darurat nasional. Pemerintah juga menyatakan perang kepada massa yang merusuh.
Bahkan, militer Chile memutuskan untuk memberlakukan jam malam sejak Senin (21/10). Jenderal Javier Iturriaga mengatakan jam malam berlaku sejak pukul 8 malam hingga 6 pagi waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Untuk sementara, situasi keamanan di Chile diserahkan kepada militer agar tidak kembali terjadi kerusuhan yang berujung dengan penjarahan dan pembakaran fasilitas umum.
Seorang pembuat film, Jose Jimenez (33), yang sempat ikut dalam aksi demo itu mengatakan, situasi di pusat kota sangat tidak kondusif. Ia tidak bisa memprediksi dengan apa yang akan terjadi.
"Ada (fasilitas) yang rusak. Pemerintah telah menunjukkan dirinya benar-benar tidak kompeten dan sampai ada cara(perang) untuk menanggapi atau mengatasi situasi ini saya pikir itu hanya akan terus memperpanjang masalah," katanya.
Kenaikan tarif angkutan umum membuat ketimpangan sosial di Chile semakin parah. Sementara itu, fasilitas umum lain seperti sarana kesehatan, pendidikan dianggap belum memadai. Hal itu membuat masyarakat Chile marah dan memutuskan untuk turun ke jalan.
ADVERTISEMENT
Hingga Selasa (22/10), Pemerintah Chile terus berupaya memulihkan situasi setelah kerusuhan terjadi. Beberapa kendaraan bus sudah melintasi kota dan jaringan internet mulai dipulihkan secara bertahap.