Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Pecah di Prancis, Macron Diminta Mundur

25 November 2018 5:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Ribuan demonstran di Paris berunjuk rasa atas kenaikan BBM dan kebijakan ekonomi Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)
zoom-in-whitePerbesar
Ribuan demonstran di Paris berunjuk rasa atas kenaikan BBM dan kebijakan ekonomi Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)
ADVERTISEMENT
Ribuan demonstran di Paris, Prancis, melakukan aksi protes terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kebijakan ekonomi Presiden Prancis Emmanuel Macron. Hingga Sabtu (24/11), lebih dari 106.000 demonstran mengenakan rompi kuning terlibat dalam aksi tersebut.
ADVERTISEMENT
Mereka menentang pajak yang diperkenalkan Macron tahun lalu pada solar dan bensin yang sengaja dirancang untuk mendorong orang-orang beralih ke bentuk transportasi ramah lingkungan. Selama setahun terakhir, harga solar meningkat hingga 23 persen.
Ribuan demonstran di Paris berunjuk rasa atas kenaikan BBM dan kebijakan ekonomi Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
zoom-in-whitePerbesar
Ribuan demonstran di Paris berunjuk rasa atas kenaikan BBM dan kebijakan ekonomi Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
Lebih dari seminggu Paris porak-poranda lantaran massa memblokir jalan dengan menghalangi akses ke depot bahan bakar, pusat perbelanjaan dan sejumlah pabrik. Teranyar, salah seorang demonstran membakar sebuah truk trailer di Champs Elysees, pusat Paris.
Hingga saat ini, situasi Paris masih memanas. Polisi bahkan harus menembakkan gas air mata untuk menghalau amukan massa.
France's President Emmanuel Macron (Foto: Reuters/Francois Lenoir)
zoom-in-whitePerbesar
France's President Emmanuel Macron (Foto: Reuters/Francois Lenoir)
Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner menuduh aksi ini dilakukan pemimpin sayap kanan Marine Le Pen. "Jaringan ultra-kanan sangat dimobilisasi di Champs Elysees," kata Christophe dilansir Reuters.
ADVERTISEMENT
Polisi menyebutkan, per Sabtu, terdapat 20 orang mengalami luka-luka di Champs Elysees. Di Avenue de Friedland, polisi mencoba mengamankan para demonstran yang membawa bendera Prancis seraya menyerukan "Macron, mundur" dan "Macron, pencuri". Sebanyak 130 demonstran telah ditahan.