Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Demo Tolak Presiden Baru Sri Lanka: Ranil Wickremesinghe Bukan Presiden Kita
21 Juli 2022 6:32 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Aksi unjuk rasa kembali berlanjut di Sri Lanka . Para demonstran anti-pemerintah langsung berhamburan ke jalanan di ibu kota Kolombo usai parlemen menunjuk mantan perdana menteri Ranil Wickremesinghe sebagai presiden baru di negara itu pada Rabu (20/7/2022).
ADVERTISEMENT
Ratusan demonstran berkumpul di GotaGoGama di hari yang sama saat Wickremesinghe dilantik. Baru seminggu yang lalu, di lokasi itu warga Kota Kolombo berbondong-bondong merayakan pengunduran diri mantan presiden Gotabaya Rajapaksa yang kabur ke luar negeri.
GotaGoGama adalah lahan di luar kantor Kepresidenan Sri Lanka yang sebelumnya dipasangi tenda oleh ratusan pendemo Rajapaksa. Kala itu, para demonstran memilih untuk tinggal di tenda-tenda tersebut sebagai simbol protes mereka terhadap krisis ekonomi terburuk yang melanda Sri Lanka.
Kali ini, para demonstran kembali berkumpul di tempat yang sama dan menyatukan solidaritas mereka. Sebab, mereka merasa dikhianati oleh keputusan pemerintah dan mereka memprotes kedudukan Wickremesinghe sebagai presiden — para demonstran bahkan tidak mau mengakuinya sebagai Presiden Sri Lanka.
“Seperti yang kalian ketahui, parlemen memilih presiden baru hari ini, tetapi presiden itu bukan orang baru bagi kita, itu bukan mandat rakyat,” teriak pemimpin Federasi Mahasiswa Antar Universitas, Wasantha Mudalige, kepada kerumunan demonstran.
ADVERTISEMENT
Dalam orasinya kepada kerumunan demonstran, para pemimpin demo menolak untuk menerima Wickremesinghe yang sudah pernah menjadi perdana menteri sebanyak enam kali sebagai pemimpin mereka. Para demonstran menganggap, Wickremesinghe juga bertanggung jawab atas terjadinya krisis ekonomi dan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya di sepanjang sejarah Sri Lanka itu.
“Kami berhasil mendepak Gotabaya Rajapaksa yang memperoleh 6,9 juta suara, tetapi Ranil Wickremesinghe kini telah mengamankan kursi itu dari kursi belakang,” sambung orasi itu. “Ranil bukan presiden kita, mandat rakyat ada di jalanan,” ucap mereka.
Dalam aksi protes pada Rabu pekan ini, seluruh warga dari berbagai lapisan masyarakat Sri Lanka — termasuk biksu Buddha, pendeta Katolik, mahasiswa, seniman — mereka menolak untuk mendukung keputusan parlemen menunjuk Wickremesinghe sebagai presiden.
“Ranil Wickremesinghe harus tahu bahwa jutaan orang di jalanan jauh lebih besar dari 134 orang,” kata seorang seniman yang ikut berdemo, Jagath Manuwarna, merujuk pada 134 anggota parlemen yang memilih Wickremesinghe.
ADVERTISEMENT
Ketika kabar pengunduran diri terdengar beberapa hari usai kaburnya Rajapaksa ke luar negeri, seluruh masyarakat Sri Lanka merayakan momen tersebut dengan menyalakan petasan dan bersorak-ria di Kota Kolombo. Namun gambar kebahagiaan serupa tak terlihat ketika Wickremesinghe ditunjuk parlemen sebagai presiden. Hanya puluhan pendukungnya terlihat merayakan pencapaian tersebut di jalanan.
Dilansir Al Jazeera, Wickremesinghe dijadwalkan untuk mengucap sumpah sebagai presiden Sri Lanka pada Kamis (21/7/2022) pagi waktu setempat. Masa jabatannya sebagai presiden akan berlangsung hingga 2024 mendatang.
Begitu Wickremesinghe mengucap sumpah dan resmi menjadi presiden, jabatan perdana menteri akan menjadi kosong dan kabinet menteri akan dibubarkan.
Wickremesinghe juga akan mengundurkan diri sebagai anggota parlemen. Fokus utama Wickremesinghe sebagai presiden nantinya adalah menemukan kandidat yang cocok untuk menduduki jabatan perdana menteri dalam pemerintahan barunya ini.
ADVERTISEMENT
Live Update