Demokrat Jakarta Ungkit Anies Baswedan: Pernah Datang, Ternyata Nggak Cocok

23 Agustus 2024 11:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPD Partai Demokrat Jakarta, Mujiyono di Kantor DPD Partai Demokrat Jakarta, Jakarta Selatan, Jumat (23/8). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPD Partai Demokrat Jakarta, Mujiyono di Kantor DPD Partai Demokrat Jakarta, Jakarta Selatan, Jumat (23/8). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua DPD Demokrat Jakarta, Mujiyono menerima kedatangan bakal calon gubernur Jakarta yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Ridwan Kamil.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Mujiyono menyinggung soal Anies Baswedan yang pernah bertamu, namun akhirnya tak sejalan.
Awalnya, dia memamerkan perolehan suara Partai Demokrat di Jakarta. Karena itu, Mujiyono percaya diri dapat memenangkan Ridwan Kamil dalam kontestasi Pilgub Jakarta.
"Dan Alhamdulillah sekarang, Demokrat DKI Jakarta akan bersama dengan Kang Emil dengan potensi kadernya sendiri. Kita punya modal suara 444 ribu pemilih Demokrat yang ekuivalen dengan sembilan kursi," kata Mujiyono.
"Kita naik, cuma kursinya turun Kang Emil, turun satu dan insyaallah ini kita akan bisa kembangkan teman-teman siap gerakan pengurusnya," tambahnya.
Bakal calon gubernur Jakarta Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus Ridwan Kamil menyambangi Kantor DPD Partai Demokrat DKI Jakarta pagi ini, Jumat (23/8). Foto: Zamachsyari/kumparan
Kemudian, Mujiyono mengungkit perihal Anies Baswedan yang pernah disambut olehnya yang duduk di tempat yang sama dengan RK. Namun akhirnya berpisah jalan.
"Karena beberapa beberapa yang sudah lalu di tempat duduk yang sama Kang Emil, pernah datang dulu tamu kita namanya Pak Anies Baswedan," ungkit dia.
ADVERTISEMENT
"Yang kemarin memang ternyata tidak cocok dan ceritanya malah makin nggak karuan," sambungnya.
Karena itu, dia berharap Ridwan Kamil dapat setia bersama Demokrat di kontestasi Pilgub Jakarta. Sebab dia menyebut politik ujungnya adalah soal kekuasaan.
"Politik muaranya adalah kekuasaan, betul ya. Kekuasaan kita pergunakan buat sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dan jangan lupa Kak Emil kader demokrat juga rakyat Jakarta," pungkas dia.
Adapun, pada Pilpres 2024 kemarin, Partai Demokrat awalnya bergabung dengan Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan. Namun Demokrat akhirnya berpaling dengan Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto.