Demokrat: Kami Tak Pernah Patok Syarat AHY Capres atau Cawapres untuk Koalisi

11 Juli 2022 12:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat pengumuman Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) menolak permohonan gugatan yang diajukan oleh KSP Moeldoko. Foto: Dok. Demokrat
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat pengumuman Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) menolak permohonan gugatan yang diajukan oleh KSP Moeldoko. Foto: Dok. Demokrat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jubir Demokrat Herzaky Mahendra mengungkapkan partainya bukan tidak akan mengusulkan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai capres atau cawapres. Namun, Partai Demokrat memang tidak mematok syarat AHY harus menjadi capres atau cawapres kepada partai-partai jika ingin berkoalisi.
ADVERTISEMENT
"Pertama, Demokrat tidak pernah mematok syarat Ketum AHY sebagai capres/cawapres dalam membentuk koalisi. Bukan tidak akan mengusulkan atau tidak berupaya mengusung AHY sebagai capres dan cawapres di Pilpres 2024. Ini dua hal yang berbeda," kata Herzaky kepada kumparan, Senin (11/7).
Herzaky mengatakan, pertemuan yang digelar AHY dengan ketum parpol sejauh ini untuk mengedepankan pembahasan visi dan misi, platform koalisi, serta mencari chemistry. Selain itu, pertemuan juga membahas isu kebangsaan dan kerakyatan terkini beserta solusi yang bisa ditawarkan parpol dengan melakukan sinergi dan kolaborasi.
"Ketiga, dalam berbagai pertemuan dengan ketua umum parpol-parpol lain, Ketum AHY belum ada bahas-bahas mengenai capres dan cawapres. Yang ada, sama-sama menyepakati, pembahasan mengenai capres dan cawapres dilakukan setelah koalisi terbentuk," ungkap Herzaky.
ADVERTISEMENT
Ketua Badan Komunikasi Strategis Demokrat itu menjelaskan, pilihan capres-cawapres tidak hanya terkait komitmen untuk mengusung perubahan dan perbaikan di 2024. Melainkan, mengedepankan semangat persatuan dan menjaga keragaman, serta menolak strategi polarisasi, politik identitas, dan politik kebencian.
Selain itu, yang terpenting, pilihan siapa yang diusung juga mempertimbangkan kans menang di Pilpres 2024.
"Keempat, Demokrat menghargai mekanisme internal setiap parpol dalam menentukan capres dan cawapres yang bakal diusung. Begitu juga harapan Demokrat kepada parpol lain untuk menghargai proses dan mekanisme di internal Demokrat, serta aspirasi kader dan konstituen Partai Demokrat dalam menentukan capres dan cawapres," tuturnya.
Herzaky juga menambahkan bahwa aspirasi dari internal Demokrat menginginkan AHY untuk menjadi capres di Pilpres 2024. Hal itu juga terlihat dari konstituen dan masyarakat yang ditemui AHY ketika menyapa mereka langsung di berbagai daerah.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (31/3/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
"Hanya, Ketum AHY juga mengingatkan penentuan capres-cawapres di koalisi merupakan kesepakatan bersama antar parpol peserta koalisi dengan posisi setara atau sejajar. Karena untuk mengusung pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024 butuh minimal 20%, sedangkan Demokrat baru memiliki 9,36%. Butuh teman minimal satu parpol lain untuk bisa mengusung capres pilihan Demokrat di 2024," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari itu semua, Herzaky menegaskan Demokrat meminta koalisi nantinya terbuka dengan kemungkinan pemimpin parpol untuk menjadi kontestan di Pilpres 2024.
"Rumusnya adalah siapa yang dikehendaki rakyat dapat memenangkan pilpres, bukan harus ini dan jangan itu," pungkasnya.