Demokrat Kritik Istana Soal Mobil SBY

22 Maret 2017 9:59 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Mobil Presiden Jokowi (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil Presiden Jokowi (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyayangkan polemik yang muncul terkait mobil kepresidenan yang digunakan oleh presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono. Hinca meminta pihak Istana untuk lebih menjaga komunikasi publik agar tidak timbul salah tafsir.
ADVERTISEMENT
Hinca menjelaskan, tidak ada yang salah dengan penggunaan mobil kepresidenan oleh SBY. Sebab sesuai UU nomor 7 tahun 1978 pasal 8, setiap mantan presiden maupun wakil presiden mendapat fasilitas kendaraan milik negara beserta sopirnya. Hinca menyayangkan ucapan Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala yang menyebut SBY meminjam mobil negara.
"Dr Darmansjah Djumala, SE, MA (Kepala Sekretariat Presiden) yang memberikan statement bahwa SBY meminjam mobil negara itu keliru dan membuat pilu," tulis Hinca dalam akun twitternya, Rabu (22/3).
Menurut Hinca, SBY sangat dirugikan akibat pernyataan Darmansjah tersebut. Saat ini di media sosial ramai mencaci SBY akibat informasi tersebut.
"Pemakaian kata dalam memberi statement perlu diperhatikan lebih baik lagi oleh pihak Istana untuk ke depannya. Penting dalam komunikasi publik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Hinca menilai Darmansjah beretorika. Dia juga meminta Istana untuk memperbaiki pernyataannya karena telah mencoreng nama baik SBY.
"Devide et impera / politik adu domba tercium oleh kami dalam pemberitaan ini. Mungkin ada yang berkepentingan dalam hubungan Presiden SBY dan Presiden Jokowi," ucap Hinca.
Dia juga meminta Presiden Jokowi untuk mencermati ucapan para tokoh pubilk.
"Jangan ada upaya-upaya di internal istana yang mengganggu hubungan baik Presiden Jokowi dan Presiden SBY demi kepentingan sendiri atau kelompoknya," ucapnya.