Demokrat Kubu Moeldoko: Semoga SBY dan AHY Minta Maaf ke Jokowi

2 April 2021 18:22 WIB
Moeldoko menyampaikan pidato perdana saat Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Endi Ahmad/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Moeldoko menyampaikan pidato perdana saat Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Endi Ahmad/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepengurusan Demokrat kubu Moeldoko berharap Susilo Bambang Yudhoyono dan Agus Harimurti Yudhoyono untuk meminta maaf pada Presiden Jokowi, instansi pemerinta, hingga Moeldoko.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Demokrat kubu Moeldoko Muhammad Rahmad menjelaskan hal itu karena keduanya sudah menuduh keterlibatan pemerintah dalam pelaksanaan KLB di Deli Serdang, Jumat (5/3). Apalagi, setelah hasil KLB menjadikan Moeldoko sebagai ketua umum Demokrat.
"Sebagai hamba yang beriman, dan menjelang puasa ramadhan, mudah-mudahan SBY dan AHY menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak Presiden Jokowi, Pemerintah dan kepada Bapak Moeldoko, karena telah menuduh macam macam," kata Rahmad, Jumat (2/4).
Sejauh ini, dengan ada putusan Kemenkumham yang menolak mengesahkan kepengurusan kubu Moeldoko membuktikan bahwa tidak ada ada intervensi pemerintah dari pelaksanaan KLB hingga saat ini. Meski posisi Moeldoko sebaga Kepala Kantor Staf Kepresidenan.
"Ini juga membuktikan bahwa Bapak Moeldoko telah difitnah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang telah menuduh pemerintah berada dibelakang Bapak Moeldoko," katanya.
ADVERTISEMENT
"Ini juga membuktikan kepada semua pihak bahwa Bapak Moeldoko taat hukum, tidak pernah menyalahgunakan jabatan sebagaimana yang dituduhkan oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Lebih lanjut, Rahmad menegaskan bahwa perjuangan mereka tak akan berakhir saat ini. Sejumlah upaya akan dilakukan termasuk dengan membawa persoalan ini ke pengadilan.
Sehingga, kepengurusan Moeldoko mendapatkan pengakuan.
"Ini baru langkah awal. Ikhtiar dan perjalanan demokrasi masih panjang. Langkah berikutnya adalah melalui Peradilan," jelasnya.
"Mekanisme hukum akan kami tempuh untuk mendapatkan keadilan sekaligus mengembalikan marwah Partai Demokrat sebagai partai modern, terbuka dan demokratis, menjadi rumah besar bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya.