Demokrat: Masa Kampanye 75 Hari Tak Cukup untuk Capres Keliling Indonesia

22 Februari 2023 20:52 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komandan Kogasma (Komando Tugas Bersama) DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berpidato saat menghadiri acara kampanye dengan tema Demokrat Untuk Rakyat di GOR Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang, Banten Sabtu (30/3/2019). Foto: ANTARA FOTO/Dziki Oktomauliyadi
zoom-in-whitePerbesar
Komandan Kogasma (Komando Tugas Bersama) DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berpidato saat menghadiri acara kampanye dengan tema Demokrat Untuk Rakyat di GOR Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang, Banten Sabtu (30/3/2019). Foto: ANTARA FOTO/Dziki Oktomauliyadi
ADVERTISEMENT
Wasekjen Demokrat Jansen Sitindaon bicara mengenai masa kampanye 2024 yang disetujui pemerintah dan DPR, yakni 75 hari. Menurutnya durasi tersebut terlalu singkat untuk capres keliling Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita lihat timeline-nya KPU itu, kan pendek sekali masa kampanyenya. Belum lagi kalau yang lalu-lalu itu pemilu kita di April, sekarang Februari. Itu saja udah kepotong 2 bulan. Jadi lebih kurang cuma 70 hari," kata Jansen di Gedung DPR, Senayan, Rabu (22/2).
"Kalau 70 harian lebih itu, kabupaten, kota saja berapa? 514 itu. Enggak cukup," lanjutnya.
Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon Foto: Fahrian Saleh/kumparan
Ia menuturkan jika dalam sehari capres berkeliling 4 kabupaten/kota, maka selama masa kampanye hanya dapat menjangkau 280 kabupaten kota.
"Bahkan, jika kemudian satu kandidat mutar ke 4 kabupaten/kota satu hari enggak cukup, cuma dapat berapa? 280. Berarti harus dapat berapa (kabupaten atau kota dalam sehari) dia itu?" tuturnya.
Lebih lanjut, Jansen berapa menjelang 2024, setiap parpol dapat berdaulat dan segera mengumumkan capres yang diusung.
ADVERTISEMENT
"Demokrat selalu berkata, harus dikembalikan dalam menuju Pilpres 2024 ini, adalah soal kemandirian, dan kedaulatan partai untuk mengumumkan calon-calonnya," tutup dia.