Demokrat Minta Jokowi Berhenti Endorse Capres

4 Desember 2022 11:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
Presiden Joko Widodo menyapa relawan saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyapa relawan saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, berharap Presiden Jokowi berhenti menunjukkan dukungan kepada sosok bakal capres tertentu atau endorse jelang 2024.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, itu mendorong ketidaksukaan masyarakat terhadap sosok yang dinilai tak mendapat endorse Jokowi, seperti Anies Baswedan.
Hal ini diungkap Kamhar menanggapi aksi pelemparan telur busuk di Kantor DPW NasDem Aceh saat safari Anies, Sabtu (3/12).
"Kami meminta Pak Jokowi untuk berhenti mengendorse capres dan cawapres. Selain tidak etis, itu juga berpotensi besar mencederai demokrasi. Biarkan proses politik berjalan secara alamiah agar Pak Jokowi memiliki legacy demokrasi yang baik," kata Kamhar dalam pernyataannya dikutip Minggu (4/12).
"Tak ada salahnya Pak Jokowi belajar dari Pak SBY. Menjadi negarawan yang di penghujung masa jabatannya memastikan demokrasi terjaga dan pemilu berlangsung demokratis. Tak ada pengkondisian pembentukan koalisi, pasangan capres dan cawapres, maupun hasil pemilu, agar Pak Jokowi bisa khusnul khotimah dan tak mengidap post power syndrome setelah tak lagi berkuasa nanti," imbuh dia.
Ratusan jemaah dan masyarakat Aceh berdesak-desakan dan berkumpul usai melaksanakan ibadah Salat Jumat untuk menyambut Anies Baswedan di depan Masjid Raya Baiturrahman, Jumat (2/12/2022). Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Kamhar menekankan Partai Demokrat mengecam keras aksi provokatif dan tak bertanggung jawab berupa pelemparan telur busuk dan kaus kaki di DPW NasDem Aceh. Ia yakin tindakan itu pengecut dan tak bertanggung jawab itu berasal dari pihak-pihak yang tak menghendaki dan ketakutan akan kuatnya arus perubahan.
ADVERTISEMENT
"Ini bukan gaya politik Aceh, bukan pula gaya politik masyarakat Indonesia diberbagai daerah lainnya dalam merespons perbedaan politik. Kita sudah menjalani berulang kali pemilu namun tak ada praktik serendah dan sehina ini sebelumnya," ujarnya.
Kamhar menilai penjegalan terhadap rencana koalisi perubahan yang digagas NasDem, Demokrat, dan PKS akan terus berkembang. Ia berharap penegak hukum dapat bertindak tegas agar peristiwa serupa tak terulang di daerah lain.
"Berbagai cara dilakukan untuk menjegal aspirasi dan konsolidasi politik untuk perubahan, mulai dari persoalan perizinan dan kini aksi teror berupa pelemparan. Setelah gagal narasi fitnah dan hoaks membendung aspirasi perubahan, kini bergeser pada aksi-aksi fisik yang bisa memicu terjadinya gesekan di masyarakat," paparnya.
"Kami meminta agar aparat bertindak cepat dan profesional. Kami mengajak masyarakat agar tak terpancing dan bisa menahan diri. Bukan tidak mungkin ada kekuatan yang ingin membenturkan sesama masyarakat agar terjadi kekacauan yang bisa menjadi pintu masuk untuk penundaan pemilu. Jangan sampai itu terjadi," tandas dia.
ADVERTISEMENT
Kantor DPW NasDem Aceh diserang orang tak dikenal kemarin. Ketua DPW partai NasDem Aceh, Teuku Taufiqulhadi mengatakan kantor DPW NasDem Aceh dilempari dengan telur dan kaus kaki busuk. Dia menduga pelakunya adalah para pembenci Anies Baswedan.
Ia menjelaskan, menurut laporan panitia, lapangan tempat pertemuan jalan sehat dengan Anies juga sempat dilempar teluk busuk. Tapi panitia langsung membersihkannya. Rangkaian kegiatan Anies di Aceh kemudian tetap dilaksanakan.