Demokrat Minta PDIP Tak Melodramatik Kaitkan e-KTP dengan SBY

22 Maret 2018 13:22 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rachlan Nasidik (Foto: Nikolaus Harbowo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rachlan Nasidik (Foto: Nikolaus Harbowo/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Krisitiyanto yang meminta Partai Demokrat (PD) untuk menjelaskan akar permasalahan korupsi e-KTP. Sebab, Partai Demokrat adalah partai penguasa ketika itu. Gamawan Fauzi yang menjabat Menteri Dalam Negeri ketika itu dianggap PDIP mengetahui akar masalah korupsi e-KTP.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Wasekjen Partai Demokrat Rachlan Nashidik mengatakan, tidak benar jika partainya mengetahui akar permasalahan korupsi e-KTP. Terlebih, lanjut dia, Gamawan sendiri selaku Mendagri ketika itu sudah memberikan keterangan secara gamblang kepada KPK.
“Jadi jawaban saya singkat saja, jangan melodramatik dan membiasakan diri melempar kesalahan pada orang lain. Hadapi dan patuhi proses hukum,” katanya saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Kamis (22/3).
Ketua Umum Partai Demokrat, SBY (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Demokrat, SBY (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Lebih lanjut, Rachlan menjelaskan, ketika proyek e-KTP berlangsung, Ketua Umum Partai Demokrat itu dijabat oleh Anas Urbaningrum. Sehingga, tidak benar jika SBY dianggap mengetahui akar masalah dari proyek e-KTP.
“Saat itu Ketua Umum Partai adalah Anas Urbaningrum, bukan Pak SBY. Dan presiden tidak mengurusi masalah teknis,” tuturnya.
Dia menambahkan, SBY sebagai presiden ketika itu juga tidak mencampur aduk persoalan terkait organisasi partai dengan kebijakan pemerintah. Sehingga, menurut dia, Demokrat sama sekali tidak mengetahui akar masalah dari korupsi e-KTP.
ADVERTISEMENT
“Sehingga, tidak ada hubungan dengan Partai Demokrat. Presiden SBY memisahkan dengan ketat masalah pengelolaan partai dari pembuatan kebijakan pemerintah. Partai hanya berperan di DPR,” tutupnya.