Demokrat Pesan Jangan Ada Partai Koalisi Rasa Oposisi, Sindir NasDem dan PDIP?

5 Mei 2024 11:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) silaturahmi dengan kader partai di Kantor DPP. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) silaturahmi dengan kader partai di Kantor DPP. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, berpesan kepada capres terpilih, Prabowo Subianto, untuk tidak mengajak parpol yang kemungkinan masih bersikap sebagai oposisi meskipun berada dalam pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Apakah pernyataan Andi Mallarangeng menyindir NasDem dan PDIP?
"[Sindir PDIP dan NasDem] silakan disimpulkan sendiri," kata Andi saat dihubungi, Minggu (5/5).
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, saat ditemui wartawan di kantor Kementerian ATR/BPN, Rabu (21/2/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Saat ini sudah ada beberapa partai di luar Koalisi Indonesia Maju yang menyatakan akan bergabung dengan pemerintahan ke depan, meskipun belum mendeklarasikan secara resmi. Mereka adalah NasDem dan PKB--dua parpol--yang mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Bahkan, ada pula kabar yang menyebut PDIP masih punya potensi untuk bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran. Itu akan diputuskan pada Rakernas 24-26 Mei 2024.
Dihubungi terpisah, Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menegaskan pernyataan Andi tidak menyinggung parpol mana pun. Pernyataan itu, katanya, sebagai pengingat.
"Ini tidak menyinggung parpol mana pun. Tapi lebih kepada sebagai pengingat saja, kebersamaan kita di dalam kabinet nantinya atau di pemerintahan tentu dengan harapan kita seiring sejalan memperjuangkan visi-misi dan program kerja bahwa Pak Prabowo, bukan malah di dalam tetapi gayanya malah kaya oposisi, gitu, sering bertentangan dan berbeda jalan, maka jadi pertanyaan besar gitu," kata Herzaky kepada wartawan, Minggu (5/5).
Konpers Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kantor DPP Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta, Rabu (24/4/2024). Foto: Hedi/kumparan
Herzaky menjelaskan, parpol mana pun yang berada di pemerintahan ke depan harus yakin dengan visi, misi, dan program Prabowo-Gibran, bukan parpol yang kontradiktif dengan pemerintah ke depan.
ADVERTISEMENT
"Menteri, pembantu presiden seharusnya membantu Pak Presiden untuk mewujudkan visi-misi dan program kerjanya. Tapi kalau kemudian bergaya oposisi, lah sebaiknya tidak ikut serta di pemerintahan, atau janganlah mendukung pemerintahan hanya demi dapat posisi di pemerintahan atau di kabinet tapi di luar sibuk teriak-teriak beda pandangan dan pendapat," ucapnya.
Sehingga, Herzaky menegaskan setiap parpol yang bergabung dengan pemerintahan ke depan harus berkomitmen dengan apa yang diucapkan.
"Itulah yang seharusnya bisa menjadi komitmen bersama, baik di pemerintahan jika nantinya mendapatkan amanah juga sebagai menteri misalnya, tapi juga kebersamaan di parlemen nantinya, bagaimana kita sebenar-benarnya berjuang mewujudkan visi-misi dan program kerja dari Pak Prabowo dan Mas Gibran," tandas dia.