Demokrat Sebut Pihak Penjegal Koalisi Perubahan: Yang Dorong Presiden 3 Periode

23 Januari 2023 15:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra di Kantor DPP Partai Demokrat, Senin (3/10).  Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra di Kantor DPP Partai Demokrat, Senin (3/10). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabar tentang upaya penjegalan terhadap Koalisi Perubahan muncul di tengah ramainya persiapan Pemilu 2024. Hal ini didengungkan oleh Partai Demokrat.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkap ada pihak-pihak yang ingin melanggengkan kekuasaan.
"Jelas tentu pihak-pihak yang tidak ingin perubahan, dan berupaya melanggengkan kekuasaan dengan pemufakatan jahat," kata Herzaky saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (23/1).
Herzaky membeberkan, pihak-pihak tersebut adalah mereka yang selalu berupaya melanggengkan status quo dengan berbagai cara.
"Dengan mendorong presiden tiga periode, lalu perpanjangan masa jabatan," ungkapnya.
Herzaky melanjutkan, ketika gagal dengan cara tadi, pihak-pihak itu mencoba masuk dari sisi yang berbeda. Salah satunya dengan berupaya mengusulkan penundaan pemilu dengan menakut-nakuti masyarakat akan bahaya resesi dan sebagainya.
"Setelah upaya memecah belah masyarakat dengan polarisasi semakin tidak laku, berupaya membuat konflik horizontal," terang Herzaky.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Herzaky menegaskan, saat ini masyarakat sudah semakin mengerti dan memahami upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak yang berusaha melakukan penjegalan.
"Mengaku bekerja untuk negeri, tetapi ternyata ada yang masih berupaya mencari untung di tengah kesusahan masyarakat," pungkasnya.
Sebelumya, ia menyebut Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), merasa ada pihak yang ingin menggagalkan koalisi perubahan.
Mereka, menurut AHY, tidak ingin koalisi yang dibangun Nasdem-Demokrat-PKS itu terjadi. Bagi mereka koalisi perubahan terlalu berisiko karena banyak masyarakat yang ingin perubahan.