Demokrat Sebut SBY Beri Instruksi Tolak Hak Angket

19 Mei 2017 15:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SBY menyampaikan pidato politik. (Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara)
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menyebut Susilo Bambang Yudhoyono sudah memberikan instruksi kepada seluruh anggota Fraksi Demokrat untuk menolak hak angket KPK.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir Pak SBY telah memberikan arahan komprehensif ke ketua Fraksi Demokrat," ujar Syarief di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (19/5).
Syarief mengatakan sejak awal Demokrat memang konsisten menolak hak angket KPK tersebut. Ada sejumlah pertimbangan mengapa Demokrat menolak usulan hak angket.
"Memang awalnya Demokrat sangat menolak angket itu. Dalam proses pengambilan keputusan (hak angket) itu, sudah kita ketahui bersama, bawa itu di luar mekanisme yang sering kita lakukan dan berpotensi melanggat tata tertiba," jelasnya.
Baca juga:
ADVERTISEMENT
Syarief Hasan, Ketua Harian Partai Demokrat. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Anggota Komisi I DPR ini juga menilai hak angket tidak relevan dilakukan terhadap KPK. Sebagai wujud penolakan, Demokrat tidak akan mengirim perwakilan di pansus hak angket KPK.
"Substansinya bagi Demokrat itu tak relevan dilakukan angket sehingga kami konsisten menolak dan tak akan mengirim anggota ke pansus," ujarnya.
Partai Demokrat, kata Syarief, akan terus menolak segala upaya melemahkan KPK. Menurut dia, pengawasan dalam bentuk hak angket hanya bisa dilakukan jika ada kasus-kasus yang diendapkan oleh lembaga antirasuah tersebut.
"Kecuali kalau ada kasus mengendap tak ditindak KPK, baru kita pengawasan. Pengawasan perlu tapi bukan melemahkan KPK," pungkasnya.