Demokrat Siap Jadi Ketua Panitia Pemilihan Cawagub DKI

25 Februari 2020 2:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rapat paripurna di DPRD DKI, terkait tanggapan fraksi terhadap RAPBD, Rabu (4/13). Foto: Andest Herli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rapat paripurna di DPRD DKI, terkait tanggapan fraksi terhadap RAPBD, Rabu (4/13). Foto: Andest Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Proses pemilihan cawagub DKI untuk mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih berlangsung di DPRD DKI. Kini, penyusunan panitia pemilihan (panlih) masih dilakukan.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPRD Fraksi Demokrat, Misan Samsuri, menyatakan perwakilannya siap menjadi ketua panlih. Terlebih telah disepakati Gerindra, PKS, dan PDIP, tidak akan menjadi ketua.
"Ya kalau Demokrat dikasih kepercayaan teman teman Dewan, Demokrat siap jadi ketua Panlih," kata Misan di gedung DPRD DKI, Jakarta, Senin (24/2).
Suasana rapat paripurna di DPRD DKI, terkait tanggapan fraksi terhadap RAPBD, Rabu (4/13). Foto: Andest Herli Wijaya/kumparan
Misan memaparkan sembilan fraksi yang ada di DPRD DKI telah menyetorkan nama untuk menjadi panlih. Mereka akan memilih dua kandidat yang telah diserahkan oleh Gerindra dan PKS, yakni Riza Patria dan Nurmansjah Lubis.
"Hari ini semua Fraksi sudah menyerahkan nama nama perwakilan Panlih, dan sudah terkumpul," ujarnya.
Pembentukan panlih ditargetkan rampung dan mulai bekerja pekan ini. Sehingga, target pemilihan wagub DKI selesai pada Maret dapat dicapai.
ADVERTISEMENT
"Mungkin minggu ini setelah ditetapkan Panlih sudah kerja, karena kita target pemilihan di sidang paripurna awal Maret," tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik menjelaskan, anggota panlih akan ada dari 9 fraksi di DPRD. Namun untuk ketentuan ketua panlih tak akan dipilih dari PKS, Gerindra, dan PDIP.
"(Anggota) 9 dari setiap fraksi, nanti dipilih sama mereka. Musyawarahlah. Gini, kita sepakati kemarin tidak Gerindra, tidak PKS, PDIP juga enggak. Nanti diserahkan ke kawan-kawan," kata Taufik di gedung DPRD DKI, Rabu (19/2).
Alasannya, Gerindra dan PKS merupakan dua fraksi yang memiliki cawagub DKI. Sementara PDIP dianggap sudah memiliki porsi terlalu banyak.