Demokrat soal NasDem: Masa Parpol Pengusung Jokowi Tak Boleh Komunikasi?

Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra di Kantor DPP Partai Demokrat, Senin (3/10). Foto: Zamachsyari/kumparan

Kepala Badan Komunikasi Strategis Demokrat, Herzaky Mahendra merespons kunjungan NasDem ke Sekber Gerindra-PKB. Dia mengapresiasi langkah NasDem untuk menjalin komunikasi dan silaturahmi.

"Mas AHY Ketum Partai Demokrat sendiri sebelum ini telah memulai tradisi membuka komunikasi dan silaturahmi lintas parpol. Hampir semua parpol parlemen sudah dikunjungi dan ditemui Mas AHY sebelum ramai-ramai bahas koalisi," kata Herzaky kepada wartawan, Jumat (27/1).

Herzaky mengatakan, berbeda koalisi di Pilpres 2024 bukan berarti menutup komunikasi. Komunikasi lintas parpol, dia melanjutkan harus semakin perlu terus dijalin.

"Agar kontestasi bukan menjauhkan, melainkan semakin merekatkan. Perbedaan itu kan anugerah, jangan dijadikan sarana permusuhan," ucapnya.

Petinggi Partai Gerindra diwakili Sufmi Dasco, Partai PKB diwakili Syaiful Huda, dan Partai Nasdem diwakili Ahmad Ali melakukan pertemuan di Sekretariat bersama Partai Gerindra-PKB di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Lebih lanjut, Herzaky menjelaskan, NasDem, Gerindra, dan PKB saat ini masih bagian dari pendukung pemerintah Jokowi.

"Sesama parpol pengusung pemerintahan Jokowi, meski beda jalan menuju 2024, masak tidak boleh komunikasi?," tandas dia.

Sebelumnya, Partai NasDem menyambangi Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Rombongan NasDem dipimpin Wakil Ketua Umum (Waketum) Ahmad Ali.

Tak banyak berkomentar saat tiba, Ali hanya menjawab singkat soal pertemuan hari ini.

"Kita mau ngopi-ngopi enak," kata Ali di Sekber Gerindra-PKB, Menteng, Jakarta, Kamis, (26/1)