Demokrat soal Survei Kompas Anies Tertinggi: Dulu 2016, AHY Juga Mengguncang

16 Juli 2024 19:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra di Kantor DPP Partai Demokrat, Senin (3/10).  Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra di Kantor DPP Partai Demokrat, Senin (3/10). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Bakomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menanggapi santai elektabilitas Anies Baswedan tertinggi di Survei Litbang Kompas terkait Pilgub Jakarta. Katanya, hal serupa pernah terjadi pada tahun 2017.
ADVERTISEMENT
"Seingat saya dulu 2017 Ahok juga peringkat pertama, kalau bicara mengenai elektabilitas. Hari ini survei bagaimanapun menjadi salah satu metode yang kita perlukan untuk memahami dan mengetahui situasi di masyarakat. Tetapi tetap saja itu belum bisa merekam semua," kata Herzaky di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Selasa (16/7).
Selain itu, hal yang sama juga pernah terjadi pada Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). AHY sempat teratas di survei, lalu bergeser.
"Kita juga masih ingat 2017, Mas AHY juga empat muncul di last minute ternyata tokoh baru sempat mengguncang. Survei Kompas Desember 2016 itu mas AHY nomor 1, bayangkan itu. Bahkan Ahok sebagai gubernur petahana itu malah di bawah beliau, tapi dalam sebulan banyak dinamika terjadi," urai dia.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, bagaimanapun kan masih banyak cara-cara lain yang kita lakukan untuk mencari calon terbaik. Termasuk terjun dan turun langsung ke masyarakat untuk meresap dan menyerap aspirasi masyarakat.
"Kami meyakini bagaimanapun kerja-kerja politik menjadi penting. Hari ini tidak bisa hanya bicara mengenai cagub. Tapi kita juga bicara mengenai pasangannya, cawagub. Bagaimana pendukung cagub dan pendukung cawagub benar ternyata saling mendukung, bukan malah saling meniadakan," ungkap dia.
Survei Litbang Kompas tentang Pilgub Jakarta. Foto: Litbang Kompas
Hal berikutnya yang penting adalah memanaskan mesin partai politik. Tokoh penting, tapi pendekatan ke masyarakat lebih utama.
"Terbukti kemarin Pak Prabowo di awal kampanye kan calon yang kuat si A si B , pak Prabowo sempat di awal awal dinyatakan tidak kuat tetapi kenyataannya begitu ketemu chemistry yang pas. Ketemu mesin politik yang juga sangat kuat gabungan dari KIM ini ternyata hasilnya juga luar biasa." tuturnya.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan pers di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (22/6/2024). Foto: Jessica Helena Wuysang/ANTARA FOTO
Survei Kompas
ADVERTISEMENT
Elektabilitas tertinggi di survei ini masih diduduki oleh petahana Anies Baswedan. Anies meraih 29,8%.
Posisi kedua ada eks gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan 20%. Berikutnya ada eks Gubernur Jabar Ridwan Kamil dengan 8,5%.
Survei dilakukan pada 15-20 Juni 2024. Ada 400 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Jakarta. Tingkat kepercayaan mencapai 95% dengan margin of error 4,9%.