Demonstran Ajak Cucu Demo di Kedubes AS: Ini Bukti Saya pada Allah

11 Desember 2017 14:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi demo di depan kedubes AS (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi demo di depan kedubes AS (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Demonstrasi menentang Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel di depan Kedubes AS diikuti oleh banyak kalangan, tua dan muda.
ADVERTISEMENT
Satu keluarga kecil dari kota kecil di daerah Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, ikut ambil bagian dalam demonstrasi yang digelar di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (11/12). Keluarga itu rela jauh-jauh datang menggunakan kereta api dan turun di Stasiun Pasar Senen.
Mereka bergabung dengan para demonstran lainnya. Alasannya simpel, ingin berjuang atau berjihad di jalan Allah. Mereka melakukan ini karena tak sanggup untuk datang ke Palestina.
Situasi demo di depan Kedubes Amerika. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi demo di depan Kedubes Amerika. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Firdaus Bawazier (56) memang sudah tidak muda lagi secara usia, namun untuk semangat jangan ditanya. Ia mengajak Umaila (32), anak perempuannya, beserta ketiga cucunya, Arina (8) Ahmad (6), dan Umar (2), untuk membuktikan bahwa semangat berjuang di jalan Allah masih terbuka lebar.
ADVERTISEMENT
"Kami hadir dari hati, karena merasa terpanggil. Kami terpanggil dengan jihad ya. kami tidak dapat datang ke sana (Palestina). Inilah bukti kita bahwa kami berpartisipasi, kami menentang keputusan Donald Trump ini, karena itu sangat menyakitkan," kata Firdaus kepada kumparan (kumparan.com).
Anak peserta demo memukul replika Donald Trump. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anak peserta demo memukul replika Donald Trump. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Firdaus dengan suaranya yang parau mengatakan, Donald Trump membuat pernyataan yang menyakitkan tanpa melalui musyawarah.
"Padahal Al-Quds milik bersama, milik semua yang di dunia ini. Tapi dia dengan sombongnya, dengan takabur, dia memutuskan bahwa Yerussalem diberikan kepada Israel," kata Firdaus.
Situasi demo di depan Kedubes AS (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi demo di depan Kedubes AS (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Trump, kata Firdaus, tidak menghiraukan saran ataupun sikap dari para pemimpin negara-negara lain. Padahal semestinya Trump sadar bahwa Yerusalem merupakan tempat tiga agama samawi yang ada di dunia.
ADVERTISEMENT
"Dia (Trump) tidak menghiraukan suara manusia, suara umat yang ada di dunia ini. Karena Al-Quds terdapat salah satu masjid suci. Jadi masjid suci ada adalah Nabawi di Madinah, Masjidil Haram di Makkah, dan Baitul Maqdis di Yerusalem," papar Firdaus.
Oleh sebab itulah, Firdaus mengajak keluarganya untuk berjihad dengan cara berpartisipasi dalam demonstrasi, bahkan meliburkan cucu-cucunya dari sekolah.
"Iya, kita liburkan. Karena ini satu-satunya bukti kepada Allah nanti buat bukti nanti di akhirat, Allah akan tanya apa yang sudah kamu lakukan, paling tidak saya sudah memberi peninggalan anak-anak kecil ini bahwa dia mudah-mudahan nantinya punya jiwa-jiwa jihad, bertanggung jawab kepada agama, yang telah diberikan Allah," ujar Firdaus.