Demonstrasi di Baghdad Ricuh, Polisi Tembaki Massa dengan Peluru Tajam

26 Januari 2020 18:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demonstran di Irak membakar pos penjagaan di kantor kedutaan besar AS di ibukota Baghdad. Foto: AFP/AHMAD AL-RUBAYE
zoom-in-whitePerbesar
Demonstran di Irak membakar pos penjagaan di kantor kedutaan besar AS di ibukota Baghdad. Foto: AFP/AHMAD AL-RUBAYE
ADVERTISEMENT
Aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah massa di ibu kota Irak, Baghdad, berakhir ricuh. Anggota kepolisian yang berjaga melepaskan tembakan dan gas air mata ke arah demonstran.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, demonstrasi pada Minggu (26/1), tidak hanya terjadi di Baghdad. Demonstrasi juga terjadi di wilayah Nassiriya, Kerbala, Najaf, Basra dan Diwaniya.
Tim medis mengatakan setidaknya 14 orang terluka akibat kerusuhan di Kota Baghdad. Sementara akibat kerusuhan di Nassiriya, dilaporkan 17 orang terluka 4 di antaranya terkena peluru tajam.
Sejumlah massa mengalami sakit di bagian mata dan pernafasan akibat tembakan gas air mata. Beberapa anggota medis Irak langsung memberikan pertolongan kepada mereka.
Kedutaan AS di Baghdad Irak diserbu demonstran pro Iran. Foto: REUTERS/Thaier al-Sudani
"Kami memprotes karena kami memiliki alasan, saya tidak berpikir Moqtada Sadr atau politisi lainnya akan mengubah pikiran kami," kata seorang peserta demonstrasi di Baghdad.
Moqtada Sadr merupakan salah satu petinggi Syiah yang sangat berpengaruh di Irak. Sejumlah masyarakat yang merupakan simpatisan Sadr dilaporkan juga ikut terlibat dalam demonstrasi ini.
ADVERTISEMENT
Para simpatisan Sadr juga terkadang memberikan bantuan kepada pendemo dari tindakan represif anggota kepolisian dan militer Irak.
Para demonstran itu mendesak penarikan pasukan Amerika Serikat dan campur tangan Iran dalam politik dalam negeri Irak.
Namun, Sadr telah mengatakan dirinya tidak akan mencampuri aksi demonstrasi yang dilakukan oleh pengikutnya.
"(saya) mencoba tidak mengintervensi dan ikut campur masalah (pendemo). Mereka yang akan menentukan nasibnya sendiri," ucap Sadr.