Demonstrasi Pecah di Bahrain, Massa Tolak Berdirinya Kedubes Israel

2 Oktober 2021 5:23 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid diterima oleh Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif Al-Zayani setibanya di Bandara Internasional Bahrain di Muharraq, Bahrain, Kamis (30/9). Foto: Hamad I Mohammed/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid diterima oleh Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif Al-Zayani setibanya di Bandara Internasional Bahrain di Muharraq, Bahrain, Kamis (30/9). Foto: Hamad I Mohammed/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Protes anti-Israel terjadi di Bahrain pada hari Jumat (1/10), sehari setelah kunjungan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, untuk membuka kedutaan besar (kedubes) pertama negara Yahudi di negara itu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, polisi menembakkan gas air mata ke arah demonstran.
Para pengunjuk rasa berbaris sembari mengibarkan bendera Palestina dan Bahrain. Mereka meneriakkan "Matilah Israel" dan "Tidak untuk kedutaan Israel di Bahrain yang Islami". Tidak ada laporan terkait penangkapan terhadap demonstran.
Para pengunjuk rasa berdemo menolak pembukaan kedutaan Israel di pulau Sitra, selatan ibukota Bahrain, pada 1 Oktober 2021. Foto: Mazen Mahdi / AFP
Kunjungan Lapid pada hari Kamis (30/9) bertujuan untuk menormalkan hubungan Bahrain dengan Israel. Setelah sebelumnya ada konsensus Arab yang menyatakan 'tidak akan pernah ada hubungan dengan Israel selama isu Palestina masih belum diselesaikan.'
Sebelum Bahrain, Uni Emirat Arab, Sudan dan Maroko juga menjalin hubungan dengan Israel dalam serangkaian perjanjian yang ditengahi Amerika Serikat yang dikenal sebagai Kesepakatan Abraham.
Para pengunjuk rasa berdemo menolak pembukaan kedutaan Israel di pulau Sitra, selatan ibukota Bahrain, pada 1 Oktober 2021. Foto: Mazen Mahdi / AFP