Demonstrasi Tolak Revisi UU Pilkada di Majene Ricuh, Kantor DPRD Dirusak

24 Agustus 2024 1:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi demonstrasi revisi uu pilkada. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi demonstrasi revisi uu pilkada. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Demonstrasi menolak revisi UU Pilkada di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), berakhir ricuh pada Jumat (23/8). Massa merusak fasilitas kantor DPRD Majene.
ADVERTISEMENT
Demo mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya Solidaritas Perjuangan Mahasiswa Majene (SPMM) ini, awalnya berjalan damai. Tetapi, setelah mereka bertemu dengan pimpinan DPRD Majene, tiba-tiba ricuh terjadi.
Ratusan massa merusak fasilitas dalam ruangan aspirasi kantor DPRD Majene, seperti jendela, meja, mikrofon, bahkan beberapa dokumen milik DPRD Majene.

Polisi Selidiki Pengerusakan Kantor DPRD Majene

Kapolres Majene, AKBP Toni Sugadri mengatakan, kericuhan tersebut diduga karena massa tidak puas dengan penjelasan pimpinan DPRD Majene.
"Ketika audiensi dengan wakil ketua DPRD, mungkin jawabannya tidak memuaskan sehingga ada yang memprovokasi dalam ruangan itu hingga terjadi chaos," kata Toni kepada wartawan.
Ia mengaku sempat berusaha untuk mencegat aksi kericuhan tersebut. Tapi karena banyaknya massa di dalam ruangan, membuat anggotanya kewalahan.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah cegat, anggota Dalmas kita suruh naik, tapi pintu satu tertutup jadi anggota kami terhalang karena banyak massa keluar ruangan saat terjadi keributan di dalam ruangan sidang," sambungnya.
Toni menegaskan akan mendalami pengerusakan fasilitas kantor DPRD Majene tersebut.
"Sementara belum (ada diamankan), karena kalau diamankan tadi, mungkin akan ribut. Sementara ini kita (selidiki) dan identifikasi dari video yang beredar," tegasnya.