Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sejumlah besar warga Iran, pada Selasa (7/1), berkumpul di kota Kerman. Mereka datang untuk menyaksikan pemakaman pemimpin Pasukan Quds, Qassem Soleimani.
ADVERTISEMENT
Akhir pekan lalu, Soleimani terbunuh oleh serangan drone Amerika Serikat di dekat bandara Baghdad. Kematian Soleimani membuat Iran berkabung besar.
Bukan cuma di Kerman, massa juga berkumpul di sejumlah kota besar seperti di ibu kota Teheran, Qom, Mashad, dan Ahvaz.
Di tempat Soleimani dimakamkan, sejumlah siswa meneriakkan seruan anti-Amerika Serikat seperti 'Death to America'.
Seorang pelayat yang tak mau disebutkan namanya menyebut, Soleimani merupakan seorang yang berjasa besar bagi Iran.
"Kami ada di sini untuk menyampaikan hormat kepada komandan besar perang suci," sebut warga tersebut.
Sementara itu, seorang pelayat lainnya, Sara Khaksar, mengatakan kematian Soleimani membuat darah warga Iran 'mendidih'.
"Dia adalah seorang luar biasa yang siap melayani rakyatnya saat perang atau tidak. Dendamnya harus terbalaskan," kata Khaskar, seperti dikutip dari AFP, Selasa (7/1).
ADVERTISEMENT
Kematian Soleimani membuat kondisi dunia memanas. Konflik terbuka antar dua negara ditakutkan pecah dalam waktu dekat.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei sudah menyatakan akan menuntut balas. Sedangkan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump siap menyerang puluhan target di Iran.
Eskalasi ketegangan menarik perhatian dunia internasional. Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri meminta Iran dan AS menahan diri.
Uni Eropa mendorong agar AS-Iran menghindari peningkatan ketegangan. Sedangkan Arab Saudi meminta Iran dan AS untuk tenang.