Densus 88: Tak Ada Peningkatan Ancaman Terorisme Jelang 17 Agustus

7 Agustus 2024 15:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasukan Densus 88. Foto: Romeo Gacad/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasukan Densus 88. Foto: Romeo Gacad/AFP
ADVERTISEMENT
Akhir Juli hingga awal Agustus ini Densus 88 telah menangkap 3 orang terduga teroris. Masing-masing satu di Kota Batu lalu dua orang di Jakarta Barat.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Juru Bicara Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar, mengatakan tidak ada peningkatan ancaman terorisme menjelang HUT ke-79 RI pada 17 Agustus mendatang.
"Sejauh ini tidak ada eskalasi peningkatan ancaman sampai dengan peringatan 17 Agustus," ujar Aswin dalam konferensi pers di Gedung Divisi Humas Polri, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (7/8).
Aswin memastikan penangkapan terduga teroris di Batu dan Jakbar tidak ada yang terkait dengan pelaksanaan HUT RI.
"Dan 2 penangkapan ini tidak terkait dengan event atau peristiwa nasional yang terjadi," ucap Aswin.
"Murni karena mereka memang di titik di mana kita harus lakukan penangkapan pencegahan sebelum serangan itu terjadi," tambahnya.
Aswin juga menegaskan, Densus 88 tidak meningkatkan aktivitas pencegahan serangan teror di waktu-waktu tertentu saja. Densus 88 justru terus mencegah aksi teror setiap harinya.
ADVERTISEMENT
"Dan kita tidak memerlukan trigger seperti akan ada peringatan 17 Agustus, bahwa kita kemudian lebih aktif, itu enggak," pungkasnya.

Penangkapan Terduga Teroris

Densus 88 Antiteror Mabes Polri saat melakukan penyelidikan dugaan teroris di Jalan Hasanudin Gang 26, Dusun Jeding, Desa/Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Kamis (1/8/2024). Foto: Dok. Istimiewa
Terduga teroris yang ditangkap di Batu, Jatim, berinisial HOK (19). Dia ditangkap pada di Jalan Hasanudin Gang 26 RT 1 RW 8, Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, pada Rabu malam (31/7).
Penangkapan terduga teroris terbaru terjadi di Jakarta Barat pada Selasa (6/8). Dua orang diamankan yakni RJ dan AM. Keduanya disebut tak berkaitan dengan teroris HOK (19) dari Batu.
RJ dan AM juga disebut terpapar radikalisme, dan menyebarkan propaganda dukungan terhadap Daulah Islamiyah di media sosial.
"Barang bukti yang berhasil kita amankan, satu unit senjata airsoft gun, kemudian bendera ISIS, beberapa jaket atau pakaian seragam ISIS," ujar Aswin dalam konferensi pers di Gedung Divisi Humas Polri, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (7/8).
ADVERTISEMENT
"Beberapa buah pisau lipat, kemudian ada bahan peledak, bahan kimianya bahan peledak, satu unit gadget atau hp dan beberapa senjata tajam lainnya," tambahnya.