Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Densus 88 Tangkap 59 Teroris Jaringan JI hingga JAD Sepanjang Oktober 2023
31 Oktober 2023 10:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Densus 88 telah melakukan serangkaian tindakan pengamanan dengan menangkap beberapa tersangka pelaku tindak pidana terorisme selama bulan Oktober 2023. Yaitu sejumlah 59 orang yang berasal dari kelompok Jemaah Islamiyah, Jemaah Ansharut Daulah, maupun dari Anshor Daulah yang tidak terstruktur," ujar Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar dalam jumpa pers, Selasa (31/10).
Aswin menerangkan, penangkapan ini terbagi dalam dua kategori berdasarkan kelompoknya. Pertama, dilakukan penangkapan terhadap 19 terduga teroris periode 2-23 Oktober.
Mereka terduga teroris itu tergabung dalam kelompok teror Jemaah Islamiyah (JI) dan Anshor Daulah. Penangkapan dilakukan di wilayah Sumatera Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, dan NTB.
"Ini 19 orang yang kategori pertama yang kita tangkap berkaitan dengan aktivitas mereka selaku anggota struktural Jamaah Islamiyah yang aktif menyebarkan propaganda terorisme dan materi-materi radikal, baik secara media sosial maupun pelatihan-pelatihan fisik yang dilakukan oleh mereka baik yang Jemaah Islamiyah maupun Anshor Daulah," terang Aswin.
ADVERTISEMENT
Kemudian, ada pula 40 terduga teroris lainnya yang ditangkap pada akhir Oktober 2023. Mereka tergabung dalam kelompok Jemaah Anshorut Daulah (JAD), yang dipimpin seseorang berinisial AU.
"Kategori kedua adalah 40 orang tersangka merupakan kelompok JAD pimpinan AU yang menjadi pendukung Daulah Islamiyah atau ISIS, mereka merupakan pendukung ISIS," tutur Aswin.
Sebanyak 40 terduga teroris ini, kata Aswin, diamankan dari wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Sulawesi Tengah. Dari tangan mereka juga turut diamankan sejumlah barang bukti mulai dari senjata hingga bahan peledak.
"Barang bukti berupa 1 pucuk senjata api AK-47, kemudian banyak amunisi, magazine, kemudian beberapa senjata lainnya termasuk yang PCP itu yang dipakai untuk latihan, senapan angin, kemudian senjata tajam, kemudian satu pucuk senjata revolver beserta 17 amunisi untuk revolver," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"Kemudian Densus juga menyita bahan-bahan kimia untuk pembuatan bahan peledak, seperti belerang, kemudian garam himalaya yang ini biasanya dipakai untuk mengganti HCL yang untuk bahan peledak," sambungnya.